Kenapa Ane Ketemu Istri Yang Begini? (A Horror Experiences) PART3

Wanita Jelek di Jalan Desa

Awal 2017 adalah masa-masa deg-degannya gue karena gue akan menghadapi perjalanan hidup yang lebih serius dengan pacar gue ketika itu (istri gue sekarang). Gue sedang menyusun rencana persiapan pernikahan gue dengan dia. Lalu ada wasiat atau amanah dari neneknya istri gue yang mau cucu kesayangannya ini menikah ditanah dimana bapaknya dilahirkan. Akhirnya kita menyusun rencana menuju ke Kuningan, Jawa Barat. Bapaknya dia ini orang Kuningan. Kami melakukan persiapan, mulai dari rencana ke KUA, rencana untuk sewa tempat serta rencana-rencana detail lainnya yang nggak perlu gue sebutin satu persatu.

Kami berangkat dari Bogor menuju Kuningan bersama dengan (calon) bapak ibu mertua ketika itu menggunakan gerobak kesayangan. Perjalanan lumayan lancar dan pada akhirnya sampailah kami di rumah kakeknya pacar gue. Gue beristirahat dulu karena lumayan capek juga perjalanan. Gue nyetir sendiri soalnya nggak ada gantian, karena emang keluarga pacar gue nggak ada yang bisa nyetir. Usai terbangun beberapa jam kemudian, gue sama pacar gue mau keluar jalan-jalan malam. Rumah kakeknya itu sangat dengan alun-alun kota, jadi kalau kesana tinggal jalan kaki aja. Sepanjang jalan menuju ke alun-alun itu juga banyak banget yang jual makanan dari mulai kaki lima sampai restoran kekinian maupun kedai kopi. Cukup maju untuk kota kecil ya.

Malam pertama di Kota ini mulus-mulus aja nggak ada yang ganjil. Masuk di malam kedua, baru mulai ada yang seru disini. Kami akan kerumah tantenya pacar gue disebuah desa yang sebenarnya tidak jauh dari kota, tapi dari rumah kakek pacar gue sampai kerumah tantenya ini melewati jalan yang cukup berliku karena perbukitan ya, dan jalannya juga lebarnya kurang lebih hanya 4 meteran, jadi kalau ketemu sama mobil dari arah berlawanan cukup horor juga karena sampingnya itu jurang, mesti ekstra hati-hati. Tanpa ada kejadian mistis didaerah ini sebenarnya juga udah agak horor, terutama ya jalannya itu tadi yang berliku, tikungan tajam, tanjakan dan turunan yang nggak mobilwi (temannya manusiawi..wkwk).

Kami menjemput sepupu pacar gue ke Cirebon yang jarak tempuhnya kurang lebih 45 menitan. Kami jemput dia di stasiun, karena dari Semarang dia menggunakan kereta api. Setelah ketemu dia, kami pun langsung tancap gas, takut kemalaman. Sepupunya ini benar-benar diam seribu bahasa, karena kalau dari pakaiannya, dia sangat religius dan selalu menjaga pandangan serta lisannya, mungkin. Gue yang baru pertama kali kenal yang tadinya mau nanya-nanya banyak pun jadi bodo amat, karena dia duduk di seat tengah. Kami sampai di Kuningan kota sekitar jam 20.00 WIB. Tadinya mau makan dulu tapi akhirnya langsung saja, karena gue berpikir kalau makan dulu nanti kemalaman repot, toh juga si sepupu ini diem-diem bae, malah nggak asyik nanti ngobrolnya.

Kami mampir kerumah kakek pacar gue sebentar untuk ambil beberapa titipan bapaknya yang ditujukan untuk tantenya. Perjalanan di kota lancar-lancar saja karena memang tidak pernah macet. Ketika kami masuk ke jalan desa, barulah ketegangan dimulai. Jalanan gelap tanpa ada penerangan sama sekali. Sebelah kiri kami ada jurang yang walaupun tidak terlalu dalam tapi kalau jatuh kesana tetap bakal COD sama malaikat bro. Modal bismillah mobil gue bawa melewati daerah yang seru ini. Sepanjang jalan gue dan pacar ngobrol ngalor ngidul sambil dengar musik metal (kami berdua pecinta musik metal) buat menghilangkan rasa tegang dan sedikit takut ini. Sampai pada satu titik dimana kami sedang asyik ngobrol, tiba-tiba si pacar diam, nggak lama, tapi gue sadar.

Sampai dirumah tantenya dengan selamat, gue langsung mengucap syukur. Tuhan melindungi perjalanan kami. Gue sebentar doang di rumah tantenya karena malam semakin larut dan desa semakin sepi. Gue tahu desa ini aman, bebas begal, tapi gue tetap nggak mau ambil resiko. Tancap gas, kami balik ke rumah kakek si pacar. Seperti sebelumnya kami ngobrol ngalor ngidul sambil dengar musik metal, sesekali kami headbang bareng pas ada lagu yang asyik banget dibuat angguk-angguk kepala gitu..wkwkwk.. Lagi asyik menikmati lagu, tiba-tiba kejadian si pacar diam terulang lagi. Gue mau mastiin kalau dia lagi nggak kenapa-kenapa. Dia bilang tidak ada apa-apa memang. Pada saat dia diam itu, gue kok merasakan sesuatu yang nggak baik ada di atas kap mobil gue, tapi gue nggak tahu itu apa. Jadi gue berpikir positif aja, karena kalau berpikir aneh-aneh takutnya malah beneran kejadian yang aneh-aneh.

Akhirnya sampai juga dengan selamat, dan sekali lagi gue mengucap syukur. Tapi ada yang janggal karena bapaknya pacar gue udah cengar-cengir pas menyambut kita diruang tamu. Beliau Cuma bilang, “ngeliat ya?” ke pacar gue. Gue bingung, kenapa nanyanya kayak begitu? Pacar gue ngangguk dan nggak banyak bicara. Dia pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih, dan gue naik ke lantai 2 ke kamar tamu untuk ganti pakaian. Setelah beres, gue turun lagi ke lantai 1, karena pacar gue tidur bareng sama orangtuanya di lantai 1. Makan malam sudah disediakan diruang makan. Sambil makan gue ngobrol.

“lu liat apaan tadi dijalan?” tanya gue kepo berat.

“kunti….” Dijawab singkat padat jelas.

“seriusan? Disebelah mana? Kok gue nggak lihat? Curang anjir…” makin kepo gue nanya.

“tadi sebelum turunan menuju jembatan, pas banget dekat belokan, dikanan atas itu emang ada kuburannya.” Kata dia.

“ah seriusan? Pantesan tadi gue juga ngerasa ada yang aneh pas lewat situ, diperjalanan pulang kita tadi.” Gue menimpali.

“itu makhluk kaya digantung dipohon, tapi masalahnya nggak ada pohon yang menjuntai turun kearah jalan kan. Disitu gue mendadak diem. Karena dengan begitu dia melayang, nggak hinggap dimana-mana.” Kata dia lagi.

“Njir, gue padahal udah lama nggak lihat-lihat begituan, kok sekarang malah lau yang lihat-lihat?” Sambar gue.

“yang bikin gue takut itu matanya merah banget, nyala merahnya, makanya gue langsung diem kaya patung sejenak karena lihat pemandangannya kayak gitu. Kalau penampakannya standar kunti lah ya.” Ujarnya sambil agak sedikit bergidik.

“terus pas pulang lihat lagi?” Tanya gue lagi.

“ho oh, liat lagi, dan dia melihat kearah datangnya kita, sama persis pas kita pergi diawal. Bedanya sekarang terbalik, kaya kelelawar, kepala dibawah, bagian kaki diatas, tapi kakinya nggak kelihatan” Katanya.

“berarti pas balik, badan dia juga ngikut balik juga dong? Gokil juga ini, mana sampe terbalik juga berdirinya lagi” Kata gue setengah bercanda, untuk mencairkan suasana.

“Iya, gitu, makanya gue takut” Lanjutnya lagi.

“Terus itu bokap kenapa cengar-cengir, terus kaya langsung tahu?”

“karena dia kan ikatan batinnya kuat banget sama gue, jadi apa-apa yang gue rasain bisa kerasa dan ketahuan sama dia.”

“yauda abisin makanannya, abis ini lu tidur ya” Kata gue mengakhiri percakapan yang cukup bikin gue lumayan takut, tapi kepo juga…heheheh…

Jadi setelah makan dia pamit tidur duluan. Karena gue belum ngantuk dan kebetulan bapaknya masih nonton TV diruang tengah, gue memutuskan untuk coba cari tahu.

“Beh, kok babeh bisa tahu?” Tanya gue penasaran.

“Iya, disitu mah biasa” Ujarnya tenang.

“Biasa gimana beh?” Gue nanya lagi.

“Dulu babeh waktu kecil pas boncengan sama ayah babeh, sempat diisengin. Mesin motor tiba-tiba mati mendadak…hahaha…” Kata dia. Dia ketawa, gue merinding.

“terus gimana lagi?”

“cuman dibilangin sama ayah babeh, udah kalau mau bercanda jangan sekarang, saya buru-buru! Dan setelahnya, mesin nyala lagi” Sambung babeh.

“babeh lihat nggak itu bentuknya? Tanya gue masih kepo.

“ya sama kayak yang anak babeh lihat tadi”

“seriusan? Kok babeh bisa tahu sih bentukannya bagaimana, kan lagi nggak ada disitu?” gue kepo parah ini calon mertua gue sakti apa gimana…ahahaha..

“Udah nggak penting tahunya gimana, yang penting itu selalu waspada kalau dijalan, kamu juga kan suka lihat-lihat kayak gitu, itu bisa ngganggu kamu dijalan” Tutup dia, dan kemudian gue pamit naik ke lantai 2 untuk tidur.

Gue udah masuk dikamar tamu yang bakal gue tidurin malam ini dan gue baru sadar, kok babeh bisa tahu kalau gue “bisa” ? gue kan nggak pernah kasih tahu, dan pacar gue juga sudah gue bilangin kalau hal kaya gini nggak perlu dikasih tahu ke siapa-siapa,nggak penting juga.

Berakhirlah hari gue saat itu dengan terlelap tidur membawa banyak pertanyaan.


sumber gambar : Google Street View