Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART29


Sebenernya susah banget untuk bisa ketemu Teh Putri.Selalu saja ada halangan.Karena kami berdua bekerja ditempat yang berbeda.Kalopun bisa ketemu,seseorang yang disebut teh Putri bisa bantu aku pasti sedang sibuk.Mungkin belum berjodoh,pikirku.

Sampai hari itu tiba,sepulang kerja aku kermh teh Putri di jln.Laswi dan kebetulan teteh lagi libur kerjanya."Bapak juga ada dirumah,Moe..insyaallah ini jalan dari Allah swt buat kamu ya...ternyata cukup lama juga kamu begini..hampir 4 th yah...".Bener juga,hampir 4th aku seperti ini.Kalo bukan karena Allah yang maha baik masih melindungi aku pasti sdh gila.

Sehabis isya akupun kermh bapak,namanya Pak Dadan.Rumahnya sederhana dan dia tinggal bersama istrinya.Anak2nya sdh besar.Teh Putri membawaku ke lantai atas dan aku dikenalkan kepada Pak Dadan.Saat itu bapak terlihat tidak sehat.Wajahnya pucat dan memang terlihat lelah.Teh Putripun menceritakan semuanya.Bapak hanya mengangguk2 sambil sesekali menatapku.

"Yah ini perkenalan aja ya,Moe..mdh2an bapak bisa bantu.Tapi untuk skr ini mgk bapak harus recharge dulu..kita ngobrol2 aja dulu ya..."katanya.Akupun tidak memaksa harus saat itu juga.Kata teh Putri bapak kecapean ngobatin orang sampe muntah darah.Ditambah bapak sudah beberapa kali bertemu dengan teman2 teh Putri yang minta tolong disembuhin tapi banyak yang ga berlanjut.Jadi mgk bapak ngetes apakah aku serius pengen sembuh atau cmn pgn tau aja.Itu tergantung dari diri aku sendiri.

Memang aku juga merasakan malas.Bahkan untuk pertemuan selanjutnya aku sering membuat alasan.Selain rumahnya jauh ga ada kendaraan kalo plg malam juga karena cape kerja.Tapi Teh Putri selalu semangatin aku menyakinkan aku untuk jangan menyerah.Apalagi demi kebaikan aku sendiri.Jangan berhenti disaat merasa nyaman padahal belum tentu kondisi aku sdh membaikkan?

Waktu berlalu sampai berbulan2 tak ada yang spesial,batinku.Bapak hanya menyuruhku sering komunikasi dengan orangtua,minta maaf kepada bapak sama ibu kalo masih hidup,minta doa restu dari mereka agar bisa cepat normal kembali.Atau menyuruhku rajin bersedekah,karena sedekah membersihkan jiwa kita apalagi dengan anak yatim.Tak lupa solat lima waktu dan harus sll punya wudhu selama 7 hari berturut2 jangan sampai ada yang membatalkannya.

Aku ambil positifnya,ketika tidak mempunyai apa2 tapi kita masih bisa menyisihkan sedikit saja untuk bersedekah terasa olehku Allah mempermudah hidupku.Akupun berdamai dengan diri sendiri yang sll meratapi hidup karena merasa sedih dan susah terus.Aku belajar lagi mengikhlaskan keadaan keluargaku yang jauh tersebar dimana2 sehingga aku merasa dikucilkan.Akupun memaklumi dengan sikap Mas Panji yang sampai tega mengatakan aku bukan saudara sedarah kalau aku ga pake hijab lagi karena baginya aku akan menjadi beban dimasa hisab nanti,bahkan untuk ayahku sendiri.

Yah perdebatan itu sampai aku ga boleh kerumahnya kalo ga pake jilbab..kalo dah keluar dari rumah dia gpp aku mau lepas jilbab juga.Mas Panji bilang aku seperti skr karena tidak mau menuruti perintah Allah untuk berjilbab.Aku tak terima tapi akhirnya aku mengikhlaskan kepadanya kalo memang tak ingin mengakui aku sebagai saudara sedarahnya tak apa.Aku sdh meminta kepada Allah agar segala dosa dan beban itu jadi tanggungan aku kelak,jangan kepada saudara lelakiku atau bapakku.

Untuk ke empat kalinya aku datang kermh bapak,aku diterima seperti keluarga.Aku anggap Bapak Dadan dan istri sebagai orangtua aku juga.Lalu disaat tengah mengobrol kesana kemari tiba2 bapak menyuruh istrinya mengambil rokok.Katanya rokok khusus buat bapak komunikasi sama "jin"itu.Sambil meroko bapak melanjutkan pembicaraan."Moe,mgk kamu berpikir..ah ngapain kermh bapak..cmn ngobrol2 gitu aja..tanpa imoe sadari setiap imoe cerita bapak berusaha mengobati..sejak pertama ketemu,bapak tdnya ga akan menerima pasien lagi saat itu..tapi selepas kamu pamit pulang bapak mimpi..."

"Ada seorang kakek tua,pake kacamata bersorban dan bilang sama bapak katanya tolongin anak ini kasian...yah bapak perhatikan dari setiap cerita kamu..bapak yakin kamu sebenarnya sdh lelah.Uyuhan kamu bisa kuat selama ini...."katanya sambil memandangiku.Lalu aku merasakan..punggung kiriku pegal.Awalnya aku anggap mgk kecapean atau masuk angin.Tapi lama kelamaan seperti ada yang menusuk.Hingga aku meringis kesakitan dan mencondongkan bahu kiriku ke lantai.Seperti ada yang mendudukinya."Aduuuh Pak..sakit..."kataku meringis.Bapak hanya komat kamit baca doa."Coba kamu duduk sini..."akupun mendekatinya duduk dihadapannya dengan posisi membelakangi.Lalu dia menekan telunjuknya dipunggung bagian kiriku.Aku merasakan aliran panas disana."Panas pak..."kataku tak tahan sampe mengerak2kan kakiku yg lain.Lama kelamaan berubah menjd dingin seperti ada menthol yang dioleskan di punggungku.

Setelah selesai aku kembali ke posisi semula.Tiba2 aku mulai meneteskan air mata.Menangis."Jangan teriak ya...ga usah teriak..bilang aja kamu maunya apa..."kata bapak seakan2 sedang berbicara dengan org lain selain aku."Aku...aku...ga mau...."kataku masih sesegukan."Kamu ga cape apa sama orang2 selalu dipaksa keluar...saya ga akan maksa ko..karena kamu akan menanggungnya itu sendiri.."kata bapak dan mulai mematikan rokonya.

Aku mulai gemetaran.Lalu bapak memegang jemari manisku yang terdapat cincin disana.Dia berusaha melepasnya tapi susah"Lepas aja ya,Moe..buang aja..jangan dipake lagi...".Seakan aku ga mau,aku berontak.Tapi bapak dengan mudah bisa melepasnya.Menyuruh istrinya untuk menyimpan cincin itu."Dapet dari mana cincinnya?"tanya bapak."Itu ada sepasang,Pak..dapet dirmh..kayaknya punya kakak aku..soalnya aku tanya katanya pake aja..nah yang satunya lagi aku kasihin sama almarhumah(cerita awal...*)."

Kakiku mulai menegang dan tanganku kaku.Tapi dingin.Bapak sambil berdoa sesekali berbicara."Hidup kamu memang berat,Moe..tapi harus sll mau belajar ikhlas..lepasin semuanya..jangan memberi ruang kebencian,dendam,sedih tak berkesudahan karena itu tempat buat mereka."

Yah aku pernah dengar kata2 itu sebelumnya waktu aku berobat di daerah sukagalih gang H.gojali.Saat itu aku dirumah seorang teman yang mau mengobatiku dibantu temannya yang "bisa".Kami sempat beradu tenaga hingga temannya temanku kewalahan.Lalu punggungku seakan2 ada sesuatu yang ditarik keluarAku merasakan ada yang dikeluarin dari punggung sebelah kiri ini.Sesdhnya aku merasa ada yang hilang..ada sebuah rasa sedih karena ada sesuatu yang diambil dari dalam hatiku.Apa ya..aku merasa kehilangan yang membuat sakit hati ini.Kata temanku itu adalah perasaan yang dimanfaatkan jin sebagai tempat dia tinggal.Karena cukup lama dia sdh menyatu denganku.Lalu dia menyampaikan wejangan yang sama.Mengikhlaskan.Tapi susah karena aku sdh mengevaluasi diri dan sdh menerima takdir hidupku dengan semua yang terjadi.

Mungkin ini maksud bapak itu.Hati.Perasaan.Pikiran."Udah gpp ko..dah enakan kan...?"tanya bapak.Sambil tangannya mencari2 sesuatu dilantai."Cari apa,Pak?"tanya istrinya."Harusnya ada disini..mana ya...coba semuanya diangkat..harusnya disini.."kata bapak sambil terus tangannya meraba2 lantai juga karpet sampe ke lemari.Tapi ga ada."Hm....ga akan jauh ko..."lalu bapak memejamkan matanya.Sampai akhirnya dia meraba2 lemari televisi dan dia menemukan sesuatu dibawah remote tipinya.Padahal tadi udah dicari rame2 ga ada apa2.

"Nah ketemu..kamu tau apa ini?".tanyanya.Aku melihat segumpalan rambut kusut.Bukan dlm jumlah sedikit.Ukurannya seperti bola benang besar yang suka dimainkan kucing."Rambut?"jawabku seakan bertanya2 rambut apa."Mau pegang?"tanyanya lagi.Akupun memegangnya.Teksturnya kasar,kayak ijuk,dan keras juga kaku."Kamu mau dibuka mata batin kamu..biar bisa liat panjangnya segimana?"katanya lagi.Ogah banget,pikirku."Kalo kamu bisa liat ini tu panjang sampai ketangga..."seketika badanku merinding.Teh Putri dan Istri Pak Dadanpun ikut bergidik.

Lalu bapak mulai meraba2 lagi dan menemukan serpihan seperti beras warna putih tapi yang mengkristal.Ketika aku tanya itu apa dan maksudnya apa bapak ga jawab."Yah memang ada yang ga suka tapi bapak ga akan bilang siapa dan kenapa..takut jadi su'udzon..skr mah Imoe harus belajar dari awal lagi ya..."Aku mengangguk."Alhamdulillah ya Allah akhirnya satu sdh keluar...".Satu?akupun bertanya2"Pak memang masih ada ?".Bapak hanya tersenyum.

"Makanya nanti kita ketemu lagi ya..skr imoe kalo mau pulang,pulang aja..jangan banyak melamun..jangan dipikirin..biar bapak selesaikan tugas bapak..".Entah aku merasakan apa ya yang jelas aku meneteskan air mata .

Bulan Juni adalah aku terakhir bertemu dengan bapak.Silaturahmi sekalian halal bilhalal.Akupun tak merasakan lagi punggung yang sakit atau pusing kepala dan mual2 kalo ada yg ga beres disekitarku.Aku belum bertemu lagi karena aku akhirnya keluar dari kerjaan lama karena seperti biasa aku merasa tak sejalan lagi dengan hati nuraniku.Sampai aku akhirnya pindah kosan lagi.

Sebelumnya dibulan juli aku sakit gejala typus.Hampir dua minggu lamanya dan aku hanya sendirian mengurus ini semua.Alhamdulillah setelah sembuh aku ada interview kerjaan baru.Jadi...aku sampai saat ini belum ketemu bapak lagi.Kondisiku skr sejauh ini membaik.Walopun ditempat kerja yang baru sdh beberapa kali byk kejadian aneh.Selalu saja ada yg kesurupan.Tapi aku ga ambil pusing.

Aku hanya sll berdoa sama Allah agar dijauhkan dari hal2 yang tak diinginkan.Makasi ya dah baca thread aku.Kalau ada kata2 yang salah atau penulisan yang kurang tepat,mohon dimaafkan dan ditunggu koreksinya.Semoga kalian bisa mengambil hal2 positif disini dan buang yang negatifnya.Aku mengingatkan lagi kalo tujuan aku hanya ingin berbagi.Buat yang DM (kayak ig aja...*)nawarin penyembuhan atau apapun itu aku ucapin makasi banyak.