Rel Kereta Api Angker PART13

TEROR DI PENJAGA PERLINTASAN


Seperti yang ane katakan pada part sebelumnya, ditempat ane pernah ada penjaga perlintasan kereta gan, tapi si penjaga hanya membawa bendera untuk sekedar memberi aba-aba pemberitahuan ketika ada kereta lewat. Tidak ada palang pintu ditempat ane. Jika gak ada kereta dia hanya berdiam di gardu pos ukuran kecil. Hanya ada 2 kursi dan meja yang langsung dinempel di papan kayu gardu. Dan satu ruangan untuk toilet seadanya. Lebarnya hanya 3x1 meter untuk sekedar berteduh.
Pak waluyo yang ane kenal waktu kecil, dia pekerja penjaga malam pengawas perlintasan, kerjaannya hanya diam, kalaupun ada kereta belum tentu dia keluar memberi aba-aba, karena belum tentu juga ada orang yang lewat. Di gardunya hanya ditemani radio untuk menemani ditengah sepinya malam. Banyak yang mengatakan bahwa pekerjaannya seperti uji nyali ditempat itu karena hanya diam digardu. Sebagai gambaran gan, jalan menuju rel ada kebun pohon jati, kanannya ada sungai kecil, sedangkan setelahnya hanya semak-semak dan kebon, baru rumah warga. sepiiiiiii banget. Ane gak mau kasih foto kalau ini.

Dia sering mengalami kejadian yang tak masuk akal, dari mulai radio antiknya yang didengarnya menjadi berbunyi suara wanita yang ketawa dan meminta tolong untuk menyebrang, melihat sosok penampakan yang tertabrak, suara orang minta tolong, menangis, hingga ditungguin sosok penampakan dijendela kacanya hingga sampai jam 3 malam.

Hingga pada suatu malam,


Sebenarnya dia sering ditemani warga dikampung untuk sekedar ngobrol bareng, atau pos ronda yang keliling. Entah malam itu karena hujan tidak ada satu pun yang keluar. Dia segera menyibukan diri dengan membaca buku dengan kopi dan rokok yang dimeja gardu posnya.
Waktu sudah menunjukkan jam 11 malam, diiringi dengan suara kereta api yang lewat, segeralah dia bergegas keluar gardu posnya untuk memberi aba kereta lewat, dia melihat keluar begitu sepi tanpa ada seseoarang pun yang mau lewat untuk menyeberang. Dia pun segera masuk kembali karena suasana yang gerimis.

Akhirnya teror itu dimulai,

Gak lama setelah kereta lewat, dia didatangi dua pegawai dari stasiun untuk menyakan kabar yang begitu mengejutkan bagi dirinya.

“Malam Pak, dimana posisi kecelakaannya?” Tanya salah satu pegawai

Dia sangat kaget dengan pertanyaan itu, karena dia tidak mendapati dan tidak mengetahui kalau ada kecelakaan.

“Malam, aaapppa Pak? Jawabnya Pak Waluyo dengan bingung

“Tidak ada terjadi apa-apa pak disini?” Tambahnya

“Saya mendapatkan kabar Pak dari masinis kalau dia menabrak seseorang wanita di posisi sekitar sini pak?” Ucap Pegawai Stasiun

“Tapi saya tidak medapatinya?” Jawab Pak Waluyo

“Baik Pak informasinya, saya cek dulu laporan dari Masinis?” Ucap Pegawai Stasiun

Pegawai itu pun mencoba mengecek laporan dari masinis yang katanya telah menabrak seorang wanita, mereka menelusuri rel untuk mengecek laporan itu, ditengah sepi, sunyi dan dinginnya malam. Sementara mereka berjalan kaki menelusuri rel, Pak waluyo hanya berdiri didepan gardu dengan lampu senter yang dibawanya untuk mengecek kondisi disekitar.

Setelah mencari begitu kemudian kembalilah pegawai itu ke tempat gardu pos Pak Waluyo,

“Kok aneh pak, tidak menemukan kejadian kecelakaan disini seperti yang dikatakan Masinis.” Kata pegawai itu dengan bingung

“Apa yang terjadinya bukan disini kali pak?” tanya Pak Waluyo

“Kata Masinis, Dia menabrak di 100 meter dari gardu.” Jawab pegawai stasiun

“Apa mungkin masinis salah lihat pak, biasanya kalau terjadi kecelakaan pastilah ada tanda-tanda seperti darah korban dsb.” Ucap Pak Waluyo

“Ya sudah Pak, Saya pamit pulang dulu.” Ucap pegawai stasiun sambil meninggalkan gardu pos

Beberapa langkah pegawai mulai meninggalkan gardu pos, Pak Waluyo melihat sosok penampakan wanita yang berdiri ditengah rel tepat yang dikatakan masinis itu menabrak gan!

“Iiiittttuuu Apa Pak?” Tanya Pak Waluyo

“Mana Pak?” Jawab salah satu pegawai

Pak waluyo mulai menyenterkan pandangan yang dilihatnya, tapi sosok itu berpindah dengan cepat dipinggir pondasi rel. Pak waluyo menyarankan pegawai stasiun itu untuk mengecek sosok tersebut kare mungkin saja apa yang dilihatnya korban yang dikatakan masinis.
Ternyata mereka tidak menemukan apa-apa, berbeda dengan seperti yang dikatakan pak waluyo.

Akhirnya mereka memutuskan untuk segera meninggalkan Pak waluyo. Apa yang dilihat Pak waluyo adalah gambaran dari kata-kata laporan dari masinis, wanita berbaju putih.

Dan kejadian itu ternyata kejadian selamat datang untuk pak waluyo di teror malam itu.

Pak Waluyo kembali ke gardunya, padangannya kembali tertuju ke sosok wanita itu, dia bertanya-tanya dalam hatinya siapakah sosok wanita itu. Tapi dia tahu mungkin yang dilihatnya sosok penampakan hantu wanita. Karena dia tahu dengan kondisi tempat yang dijaganya itu angker. Dan dia tidak mungkin resign dengan alasan takut dengan hantu.

Waktu sudah mulai menunjukan jam 12. Suasana sepi menyelimuti dirinya, dia pun mencoba mengusir sepi dan gerimis malam itu dengan menyalakan radio antiknya dengan memulai mencari dengan memutar frekuensi.

“Trrrrttttt... trrrrttttt... Tolong Aku pak, Aku mau menyebrang.” Rintihan suara wanita itu tampak jelas bersumber dari radio yang diputarnya.

Pak Waluyo mulai kebingungan dengan kejadian itu, dia sangat kaget dengan melihat radioanya dan akhirnya pandangannya terfokus di sisi jalan dari gardu posnya terlihat sosok wanita yang muka yang hancur berdarah, dengan wajah melihat ke pandangan pak waluyo.

Spoiler for "Mulustrasi - Kira kira wajahnya kek gini gan":

Dia sangat kaget apa lagi sosok itu tidak menapakkan kakinya ke tanah, kemudian sosok itu menuju ke rel hingga kemudian muncul kereta yang melintas, akhirnya sosok wanita itu tertabrak. Dia seperti flashback kejadian yang dialami oleh masinis yang diketahuinya oleh pegawai yang datang tadi. Kemudian sosok itu pun menghilang dari penglihatannya. Pak Waluyo sangatlah kaget dengan kejadian yang di alami. Ditambah lagi suara wanita itu muncul lagi di radio miliknya,

“Hiiii... Hiiiii... Hiiii...” Suara ketawa muncul dari radio yang didengarnya

Teror demi teror dialami Pak waluyo pada malam itu, tapi ketenangannya mulai diganggu lagi dengan pintu di depan gardu seperti ditendang-tendang, lampu di gardu posnya mati. Karena bukan penjagaan perlintasan setelah kereta terakhir jam 12 an melintas dia bisa untuk tidur.
Akhirnya dia memutuskan untuk keluar untuk mengecek kondisi lampu yang mati, dan mencari tahu siapa yang menendang-nendang di gardu posnya. Senter pun menjadi alat yang selalu dia pegang. Mulailah dia mengecek saklar didepan.

“Siapa yang mematikan saklar ini, bukannya gak ada orang?” Dalam hatinya bertanya-tanya

Akhirnya dia hidupkan lampunya dan segera masuk ke dalam gardu posnya lagi, sekali lagi gan. Ketika dia mau kembali tidur, kejadian serupa terjadi lagi. Lampu di posnya mati. Dia pun memberi selotip untuk ditempelkan di saklarnya. Kejadian tersebut menjadikan dirinya terlalu fokus dengan lampunya itu.


Mulailah dia duduk dengan kaki lurus kedepan diatas bangku. Ketika tangannya kirinya mencoba menyagak kepalanya untuk sekedar santai, dia merasa aneh.

Radio yang di posnya tidak ada gan!! Dia sampai kaget karena hilangnya radio yang ada digardunya, karena tidak ada orang disekitar situ, tapi karena malam sudah terlalu larut, akhirnya dia memutuskan untuk tidur.

Ketika jam 3 dia terbangun dikagetkan dengan kaca yang pecah di gardu posnya, dia mengira ada orang yang iseng dengan dirinya dengan melempar sesuatu yang bikin kaca gardunya pecah. Dan setelah dicari siapa yang melakukannya dengan senternya dia tidak menemukan seseorang pun, disekitar itu sepi ditambah lagi gerimis pada waktu itu, akhirnya dia memilih menyingkir gan dengan tidur didepan teras rumah ane, subuh di bangunin ibu ane yang hendak sholat. akhirnya dia ngobrol tentang kejadian yang dia alami.

Memang pak waluyo itu sering mendengarkan radio sebagai teman dirinya dikala sepinya malam. Dan dia juga sering mendengarkan lantunan ayat suci di radio tersebut. Di tempat ane ketika habis maghrib sampai ke isya’ ada beberapa stasiun yang memutarkan lantunan ayat-ayat suci.

INI REAL!!!!! ANEHNYA BESOKNYA DIA MENEMUKAN RADIONYA SUDAH HANCUR, TEPAT DIPOSISI DIA MELIHAT WANITA YANG PERTAMA BERSAMA PEGAWAI STASIUN.


Note: Gardu itu sejak dibangun gak ada setahun udh kosong, bahkan kosongnya gardu pos itu malah justru memunculkan penampakan disitu, termasuk ane yang pada waktu itu lewat, didalamnya ada sosok wanita yang melambaikan tangannya. hal itu juga terjadi pada warga yang melewat. pernah sehari setelah kosongnya gardu pos ada warga yang gak tau, dia katanya ketemu sama seseorang yang menunggu pos, dia katanya baru menjaga, padahal gak gan, sosok itu ternyata sosok mahluk halus. akhirnya warga membongkar gardu pos itu.