Rel Kereta Api Angker PART6

PENAMPAKAN DAN SUARA TANGIS ANAK KECIL

Ane dan tedy akhirnnya memutuskan untuk pulang, ane sengaja telp adik ane untuk jemput ane di rumah warga, karena ane yakin dalam hati ane, teror ini bakalan berlanjut, apalagi tedy kencing di jasad tewasnya korban kecelakaan kereta api. Yang lebih ngenes lagi, telp ane gak diangkat sama adik ane, ane anggap wajar karena hari sudah malam, dan pasti adik ane udh tidur.


Dengan muka temboknya ane minta dianter sama warga dengan alasan masih shock dengan kejadian tadi. Akhirnya pak roni dan 2 orang warga lainnya pun ikut mengantar ane. ane seneng banget pada waktu itu, tapi ternyata pak roni dan 2 warga lainnya hanya mengantar sampai di gang desa. Untuk sampai ke jalan sekitar 300 meter, dan apesnya ane harus genjot sepeda dengan diboncengi tedy.

“Ya sudah mas, sana hati2” ujar pak roni dan warga lainnya,
“Ohh... ehmmm iya pak.” Kata ane sedih.
“Gimana ted kita pulangnya?” tanya ane mangkel.
“Ya sudahlah kalau emang kayak gini acaranya. Semoga gak reunian lagi kayak tadi.” Jawab tedy pasrah

Dalam hati ane, coba kalau ane pake motor mungkin ane gas polll dalam 300 meter gak sampai 5 menit sampai dijalan. Ini naik sepeda? Boncengan lagi, pasrah.. pasrah..

“Yang penting kamu jangan sampai pingsan ted, kalau liat lagi penampakan lagi.” Pinta ane
“Iyah.. Santai aja” jawab tedy (Ternyata siasat tedy bonceng ke ane dengan mata merem gan)

Ane pun mulai menggenjot sepeda dan berdoa semoga gak ada apa, hingga tibalah lewat kebon kosong dan itu tandanya rel pun sudah dekat.
Dan apa yang terjadi gan,
“Ted, kok diem?” tanya ane
“Ted, ngomong donk!!” tambah ane
“Iya ini, udah sampai ya?” Jawab tedy (Ane langsung tahu kalau tedy ini tutup mata alias merem agar dia gak takut)
“Iya udah sampai.” Jawab ane bohongin tedy... (Jreeeeng ketipulah tedy)

Ane melihat penampakan yang tedy lihat sebelumnya, sosok anak kecil, sekitar 4 SD an yang menangis di bawah lorong rel kereta api, kurang lebih sekitar 4 meter dari ane. Seketika kaki yang tadinya kuat menggenjot pedal sepeda menjadi loyo, lemes.

Dengan sisa tenaga yang ada, ane ngelos tuh sepeda dan gak ane genjot. Wajah anak itu bener2 kasihan, seperti pengemis kecil, sosok itu tidak memperlihatkan wajah penampakan seperti sebelum-sebelumnya ane liat. Wajah rusak, berdarah ataupun mata melotot. Dia tampak kasihan. Tapi yang namanya penampakan tetep aja ane takut.

Malam itu bener2 dingin, sunyi, sepi, cahaya bulan yang tadinya menyinari tertutup oleh awan. Bener2 gelap (bahkan ane naik sepeda jalannya pun gak kelihatan)

Hingga beberapa saat kemudian tedy lari mendahului ane yang naik sepeda,
“Ted, tungguin ted.” Pinta ane..

Dia lari sangat ketakutan gan, sedangkan posisi ane pada waktu itu belum melewati penampakan sosok anak kecil itu. Sedangkan jarak untuk sampai ke jalan sekitar 120 an meter, tapi ane merasa kalau jarak itu benar-benar jauh.

Note: Ternyata setelah tedy ketipu dan membuka matanya, dia melihat penampakan yang sama seperti sebelumnya, yaitu sosok mahluk yang terpotong badannya, 
KARENA KENCING, TEDY KESURUPAN KORBAN KECELAKAAN

Hingga sampailah ane ke jalan raya dan ane melihat tedy tampak ngos2an karena lari, sementara ane masih bertanya dalam hati, kenapa tedy sampai lari.

“Knp ted, kok bisa sampai lari?” tanya ane
“Penampakan itu muncul.” Jawab tedy
“Penampakan apa lagi?” tanya ane bingung,
“Pas melek, mahluk itu..” Jawab tedy masih ngos2an gak jelas.

Bener dugaan ane, tedy pasti diikuti mahluk pria yang badannya kepotong jadi dua karena korban kecelakaan karena kecerobohannya, sementara ane gak lihat penampakan yang dilihat tedy, ane hanya melihat penampakan sosok anak kecil yang menangis dilorong rel.
Hingga sampailah dirumah ane, tedy memutuskan untuk nginep dirumah ane, dia gak berani pulang malam itu, apalagi dengan kejadian yang dia dialami.

“Ted, sana ke kamar mandi dulu!” suruh ane..
“Km duluan, masih capek...” Jawab tedy

Ane memutuskan untuk mandi malam itu (Menurut kepecayaan dikampung ane, kalau habis ke tempat yang angker/kuburan haruslah cuci tangan kaki, biar mahluk gaib tidak mengikuti kita). Sedangkan tedy masih terlihat duduk di kursi belajar ane sambil sms ke ortunya kalau dia nginep di rumah ane. setelah selesai mandi ane melihat tedy yang sudah molor terbaring dikasur ane gan.

Ane gak bisa maksa buat bangunin dia buat cuci tangan kakinya karena dia sudah tertidur, mungkin karena capek.. Besoknya tedy memutuskan untuk pulang.

Dan malam harinya ane dapet kabar kalau tedy kesurupan, untuk jelasnya dia kesurupan ane gak begitu tahu karena berada dirumahnya. Ane hanya dikasih kabar sama ortunya. Tepatnya 2 hari setelah kejadian tersebut, ane memutuskan untuk maen kerumahnya, sekedar ngobrol dengan dia. Sebenarnya tedy hampir gak pernah lihat penampakan mahluk gaib gan, jadi kejadian yang tedy alami adalah pertama kalinya dia liat penampakan.

“tedy, kemarin malam kesurupan,” kata ibu nya tedy
“Ketika dia kesurupan seperti mau ke luar rumah, merangkak, wajahnya pun pucat dan ngomong gak jelas.” Imbuh ibunya.
“Kok bisa sampai begitu bu?” jawab ane pura2 gak tau..
“Saya jg gak tau knp dia bisa begitu.” Kata ibunya.
“Dirumah ini padahal gak terlalu angker.” Tambah ibunya gak tahu,
“Terus gimana ted, kok sampai kayak gitu.” Tanya ane ke tedy, ane menduga kalau dia kesurupan gara-gara kejadian kemarin yang kita alami atau dia kencing di tempat jasad korban kereta api tergeletak,
“Aku gak tau, yang aku tahu ketika mau kesurupan aja.” Jawab tedy,
“Aku lihat, yang kita lihat kemarin itu yaz!” Jawab tedy ke ane..
“Haaahhh.. Apa ted.” Kata ibunya

“Sebenarnya kita mancing bu, terus lihat sosok mahluk gaib, dan mahluk gaib itu yang muncul ketika aku kesurupan, setelah itu gak inget.” Jawab tedy
”Terus km juga liat?” Tanya ibunya tedy sambil memandang wajah ane,
“Saya juga liat bu....” Jawab ane singkat.

Sebenarnya ane gak mau ngomongin secara gamblang kepada ibunya tentang kejadian yang ane alami bersama tedy, tapi karena ane kasihan mellihat tedy dan ibunya serta takut dimarahi juga. Akhirnya ane pun ngomong yang sebenarnya tentang kejadian tersebut.

“Sebelum kita lihat sosok mahluk gaib itu, tedy kencing bu, dan kata warga yang menolong kita, tedy kencing tepat dimana jasad korban kereta api itu tergeletak.” Kata ane sambil memandang tedy,
“Dan sosok penampakan jasad korban kecelakaan itulah yang muncul menampakkan diri ke kita.” Tambah ane lagi.

Tedy pun menunduk lesu..
“Apa mahluk itu mengikuti tedy bu?” imbuh ane.
“Ehmmmmm...” jawab ibu tedy nampak bingung

Setelah lama ane ngobrol, ane pun pamit untuk pulang, ane berharap kejadian kesurupan itu gak terjadi ke tedy, ane nebak waktu tedy kesurupan dan mau keluar rumah karena mau menuju rel dimana dia melihat sosok penampakan tersebut.

Dan ternyata benar. Malam pun datang ane pun ditelp sama ibunya tedy untuk datang kerumah. Ibunya ngomong kalau tedy mengalami kejadian yang sama dengan kemarin. Setelah ane datang kesana nampak orang tuanya yang resah dengan kejadian yang dialami tedy dengan ditemani orang pinter yang tahu mahluk halus.

Setelah sampai dirumah tedy, dan dia mulai sadar dengan yang dialaminya, ane pun disuruh nganter dimana kita liat penampakan itu. Dengan pasrah mau gak mau ane harus mengantarkan orang pinter itu ke lokasi dimana ane dan tedy melihat penampakan. Dalam perjalanan ke sana ane hanya bisa diam, ane berharap mahluk itu tidak menunjukan wujudnya. Hingga tibalah ane dan orang pinter itu ditempat dimana ane dan tedy lihat penampakan.

Kejadian ane disitu sekitar jam 10 an malam. Ane bener2 takut walaupun ane bersama orang pinter yang tau mahluk halus tetap aja ane merasa merinding, walaupun jam 10 malam disana (agan bisa liat pict) gak ada lampu, jadi hening, sepi dan gelap bangeta palagi kl agan liat kebon kosong yang disekitar rel (zoom view). Sore2 aja menakutkan gan. Tapi ane berusaha memantapkan diri ane, ane cuma duduk diatas motor sesekali menoleh pandangan ke kanan kiri, depan belakang. Kira aja sosok mahluk yang menampakakan diri, di pict yang keliatan genteng putih itu udh hampir sampai jalan, sedangkan rumah itu hanya satu2nya disitu, dan gak ada penghuninya.

“Itu.. disitu pak...” ane ngomong sambil menunjukan ke rel yang dimana tedy pingsan kedua, karena tempat disitulah kata pak roni jasad pria yang kecelakaan tergeletak.
“Oh..” Jawab singkat orang pinter itu gan..

Gak lama kemudian orang pinter itu berjalan menuju kesitu, ajibnya dia menaiki pondasi rel dan jongkok kesitu tanpa rasa takut, ane kurang tau apa yang dikerjakan orang pinter itu kelihatannya seperti ngobrol sendiri atau berdoa ane kurang tau. sementara ane menunggu diatas motor (Tepat ane berdiri dimana ane foto lokasi di part sebelumnya), ane mencoba melawan ketakutan ane dengan mendengarkan lagu dari headset..

Gak lama kemudian orang pinter itu menuju ke ane untuk pulang kerumah tedy. Kita pun pulang tanpa pembicaraan apapun. Setelah sampai dirumah, barulah ada pembicaraan gan,
“Disitu banyak roh halusnya!” Ucap orang pinter tersebut, (kalau agan lihat difoto, disitu gak ada lampu penerangan gan, gelap banget, jauh dari rumah warga, kalau agan disana dan teriak minta tolong belum tentu ada yang mendengar makanya dulu ada pemerko**an hingga wajah korbannya di silet-silet untuk menghilangkan identitas si korban atau sekedar dendam ane gak tau)
“Dia udh saya taruh lagi disana.” Tambahnya lagi.
“Haaaaahhhh” ane kaget, berati orang pinter itu boncengan sama ane dengan membawa mahluk yang menampakkan diri ke ane.
“Berarti udh aman pak?” jawab ibunya tedy
“Insya Allah udh gpp bu, mahluk itu memang mengikuti tedy sejak dia melihat sosok hantu tersebut.” Jawab orang pinter itu
“Disana banyak penunggunya, saya sudah dua kali kesitu dengan masalah yang sama...” kata orang pinter itu..
“Lain kali jangan kencing sembarangan lagi, kalau kalian lewat kesana lagi gpp yang penting kalian jangan berbuat yang macam-macam.” Tambahnya

Dalam hati ane, “Busyeeeet gpp, mulus banget ngomongnya! Jantung mau copot lihat penampakan, lari 300 meter 2 kali, dan ditambah genjot sepeda, masih dibilang gpp.”

“Emang yang pertama gimana pak ceritanya?” tanya ane kepo
“Sebenarnya saya dan tedy melihat anak kecil yang menangis di lorong rel situ pak?” tambah ane
“Waktu itu ada laki-laki yang pacaran disitu, dan ternyata...” Jawab orang pinter itu. (Kl cerita ini ane udh tahu sebelumnya gan, itu yang mengalami teman dari teman ane, lebih sereeeemmmmm. Part selanjutnya yah)

Note: Dan sejak kejadian itu tedy gak pernah dihantui dan kesurupan lagi, ane dan tedy pun sekarang jarang tandem mancing, dan kata-kata dari pak roni yang menjadi tanya mulailah terjawab, hingga rumah disekitar rel (gambar: genteng putih) mulai ane tahu, serta cerita dari orang pinter yang bikin merinding.

Spoiler for "Lokasi kejadian":