Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART26

Pertemuan kedua dengan Pak Roni


Ya..
itu yang aku ingat.
Sumpah serapah dari orang yang sakit hati.
Sayang,Endang salah orang.Namun itu berlalu dan aku sdh cukup lama tak pernah melihatnya lagi.
Itulah alasan kuat mengapa aku yakin siapa orang yang pernah sakit hati denganku.Menimbang siapa yg salah terlebih dahulu manusia tidak akan bercermin.Sakit hati ya sakit hati.Bukan justru instropeksi dan mawas diri.
Aku semakin semangat untuk sembuh.Novi bilang kalo mau kermh Pak Roni setiap malam Rabu dan malam Minggu.Ditambah bapak pernah bilang kalo mau sembuh aku harus menjalani 7 x pertemuan sesuai dengan wedalku.

Kedua kalinya ini Pak Roni menyuruhku membeli 9 butir ayam kampung,Air kelapa muda warna merah,beberapa bunga dan minyak 1000 bunga yang asli.Bersama Novi sehabis pulang kerja aku mampir ke tukang Rampe di pasar Andir.Ternyata tutup.Yah kemana lagi aku harus mencari.Aku bersyukur ada Novi yang selalu semangat menemaniku."Kita cari tukang rampe lain,Moe..soalnya ada titipan dari Teh Weni..kalo air kelapanya nambah 3 lagi..sama air botolnya jadi 10..".Busyet!!!Bawanya gimana pikirku."Nah ini yang bikin males..semua pada nitip dipikir kita pake mobil bak terbuka apa ya..gimana bawanya nanti nih?"gerutu Novi yang ternyata sepemikiran denganku.

Setelah susah payah kami berdua sampai dirumah Pak Roni.Sempat nyasar gang berkali2 sampe aku heran sendiri."Nov...perasaan bener ya tadi kita lewatin gang senggol si Bapak beberapa kali tapi ko ga keliatan..malah mentok digang buntu yang serem tadi...".Bapak yang mendengar omongan aku bilang "Yah bgitulah kalo niat baik memang ada aja godannya..makanya ikhtiar itu harus benar2 yakin dan fokus satu hal.Jangan mikirin yang lain."Bisa gitu ya?tanyaku dalam hati.Tapi memang bgitu.Ketika kita ada keinginan sembuh dan ikhtiar setan akan membuatnya sulit ada saja halangan.Mgk itu juga yg selama ini membuat aku belum menemukan orang yang tepat untuk membantu aku normal kembali.
Akhirnya malam itu aku bertemu Pak Roni kembali.Aku memberikan 9 telor ayam kampung dan bawaan aku yang lain.Lalu bapak memanggil anaknya "Tolong rebus telornya jangan sampai ada yg pecah ya...".Diapun membuka semua buah kelapa dan menuangkan airnya ke dalam baskom."Dagingnya makan aja ni..mumpung masih seger"kata Bapak menyuruh kami semua melahapnya.

Setelah selesai mempersiapkan semua,seperti biasa ritualnya adalah,wudhu lalu sholat dan wiridan.Malam itu Novi beserta suami ikut.Posisi duduk kami saling berjauhan aku,Suami Novi panggil saja Brian,teh Weni.Entah mengapa setiap dzikir "Lailahaillalah" aku jadi.Sambil memejamkan mata aku awalnya biasa saja.Hingga akhirnya lagi2 ada angin menyeruak masuk ke dalam ruangan.Aku merasa ada yang singgah dalam badanku.

Lalu aku tertawa kecil dan menyebut Lailahaillalah dengan suara anak kecil.Seperti suara anak kecil yang sedang berzikir dimesjid maen2 sama anak2 yang lain."Tong ganggu!!!indit moal?!!"(jangan ganggu!!pergi ga?!!"*).ancam Pak Roni.Aku merasakan ada yang keluar dari badanku.Tak berapa lama masih dalam berzikir lafaz itu ada yang berganti masuk ke dalam tubuhku.

Aku merasakan pundakku menurun,membungkuk,seperti aku sudah ringkih.Lalu keluar dari mulutku lafaz itu dengan suara nenek-nenek."Euuh..teu nu itu..datang nu ieu....kaluar tong ganggu sok geura!!"(eeuh..ga yang itu ga yang ini..keluar sana jangan ganggu deh!!*).Badanku tegak kembali.Akupun terus berzikir."Lailahaillalah..lailahaillalah..lailahaillalah.."

Sampai suatu ketika angin besar seperti awal aku datang tiba2 masuk melewati jendela yang tiba2 terbuka."Wushhhhh!!!"."Kosentrasi,jangan terpengaruh..terus berzikir..setan2 ini lah selalu mengganggu manusia..".Kudengar Bapak melantunkan sebuah doa dengan amat kencang.Badanku berat.Lalu mulai berhenti berzikir.Walopun masih kudengar yang lainnya."Kenapa kamu diam....?"tanya bapak.Aku masih memejamkan mata."Seharusnya kamu terus berzikir imoe...jangan diam..Allah yang menciptakan kamu..."serunya.

"Aku bukan imoe..."jawabku."Oh maneh deui..maneh hayangna naon?"(Oh kamu lagi..kamu maunya apa?*).tanya Bapak."Aing hayang didieu..."(aku mau disini*)jawabku sambil menunjuk diri sendiri."Moal di ijinan ku urang mah..bandel didinya mah..sok ayeuna tingali saha wae nu aya didieu..."(ngga akan aku ijinkan..bandel ya kamu..skr liat siapa yang ikut hadir disini..*).Aku membuka mataku.Melihat ke arah bapak.Aku seperti ketakutan.Aku seperti melihat sosok lain dari Bapak Toni.Entah apa itu tapi aku takut.

Aku menutup wajahku.Badanku mulai panas."Ampun...ampun urang rek indit.."(Ampun..ampun aku mau pergi..*).Bapak menghampiriku dan aku seperti hendak kabur lalu tiba2 terkulai lemas.Brian membantuku duduk kembali sambil tangannya dingin dan gemeteran."Kamu kenapa Brian?"tanya bapak."Muka kamu pucat...sakit?"tanya bapak lagi."Anu Pak...tadi itu...kaget aja...soalnya.."kulihat Brian mengusap2 bulu tangannya yang merinding.

"Iya sok cerita apa yang tadi kamu alami..."kata bapak."Iya tadikan Pak..kita berzikir..waktu anak kecil yang keluar..saya merasakan banget pas masuk hawanya dingin kayak melewati saya bgitu aja..trs yang suara nenek nenek..itu datang dari sebelah kiri saya..tapi saya ga liat mukanya kayak apa..cuman kalo yang tadi..dia nampakin dalam pikiran saya pas td wirid...perempuan,rambut panjang,baju putih..ah ngeri pak..dia kayak yang liat saya tu menghalangi dia atau apa gitu pak..kayak yang ngomong sama saya tu...saya ngehalangin dia.."kata Brian sambil mempermainkan tangannya yg tadi dingin.

"Iya tadi yang anak kecil dari kanan..nenek nenek dari kiri..yang bandel ini dari belakang kamu.Ga usah takut..dia ga ngincer kamu ko.."bapak tertawa karena terlihat sekali Brian jadi takut duduk dekat denganku."Imoe..ini telur sudah matang tinggal dimakan selama 9hari berturut2 jangan pake apa2 makan seperti biasa...sebelum dimakan..berdoa dulu ya seperti yang sebelumnya bapak ajarkan".

Aku menelan ludah.Aku ga suka telor rebus.Apalagi yang polosan."Kenapa kamu ga suka telor?waaah ini bagus banget buat kesehatan.Kamu bakalan gemuk lagi klo banyak makan ini...".bapak tertawa dan menyuruh kami mulai mandi dengan air yang sdh tersedia.

"Imoe,suatu saat nanti kamu akan bertemu..dengan orang tersebut..orang yang kmrn..bapak sebutkan dedeganana(ciri2nya*).Bisa besok pagi,lusa,atau minggu2 ini.Kabari bapak aja ya..dan harus slalu solat lima waktu ya..jangan kelewat..itu sebagai benteng kamu sendiri.Terus....".Bapak mengambil sesuatu dari sakunya."Ini garam..kamu taburkan didepan kamar kamu..karena yang bapak liat..dia sdh trll lama bersama kamu..mengalir dalam darah kamu..dia sangat2 tau siapa kamu seperti apa kamu..untuk sekarang bapak ga bisa mengeluarkannya dari tubuh kamu untuk waktu yang lama..hanya membuat jarak agar dia tdk bisa ikut campur dengan dunia kita..tapu mudah2an Allah memberikan jalannya..takdir Allah baik ko..."

Karena sdh larut malam aku tertidur duluan.Hanya beberapa jam tertidur aku harus pulang.Masuk kerja jam 10 pagi.Novi semalem langsung pulang kermh karena suaminya bawa mobil.Jadi aku tidur berdua bersama teh Weni.

Walopun kurang tidur aku fresh.Serasa badanku fit dan segar bugar.Wajahkupun kata teman2 ditempat kerja berseri2.Auranya berbeda.Ga kayak awal2 datang ko seperti buram.Mgk karena si setan ada diluar bukan dalam tubuh aku kali ya..