Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART25

Hari itupun tiba..


Pak Andre sdh berada dirmhku sejak malam bersama Mas Eko dan Mba Poppy.Pagi harinya teman2ku sdh berseragam lengkap untuk ritual meeting saat itu.Pak Andre menyuruhku bergegas bersama Mas Eko stok2an ke area Bandung Timur.Sedangkan Endang bersama Mba Poppy ke area Bandung Barat.
Mas Eko sempat heran mengapa aku dan Pak Andre bisa sedekat ini sampai diperbolehkan menginap.Apakah aku menerima bayaran atau hal lain sebagai bayaran dari fasilitas yang disediakan aku selama ini.Jawabannya :Tidak.Semua gratisan.Aku ga ambil pusing selama itu bermanfaat untuk orang banyak dan tidak merugikan diri aku sendiri.Namun dari sinilah aku belajar.Bahwasanya kebaikan kita menjadi boomerang bagi kita sendiri.Ternyata masih banyak manusia yang tidak memanusiakan yang lainnya.Hanya sebatas kepentingan saja mereka berada denganku selama ini.Inilah yang disebut menghalalkan makan daging sodara sendiri.

Klise.Tapi begitulah keadaanya.Sebut saja Mba Riza yang mengemis2 ikut ngekos dirumahku dengan bayaran minim.Aku tak meminta lebih.Kadang telat bayar juga.Ibuku selalu memberinya beras dan makanan lainnya.Tapi ketika rumah aku laku dijual,diberitahukannya ke teman2nya kalo aku mengusirnya.Padahal beberapa kali datang debt collector yang menagih utang cicilan menggunakan nama aku dan alamat aku.Kejam?ya itulah manusia yang aku anggap teman.Mungkin kalian bisa baca dari awal perjalananku,dimana aku selalu menjd kambing hitam atas permasalahan mereka sendiri.

Ibuku sempat kecewa dengan Mba Riza bgitupun Mas Panji tapi alhamdulillah keluargaku ga ada yg sakit hati sampai pake ngirim2 ilmu hitam segala.Cukup jadi pelajaran bahwa orang2 yang tidak tau diri hanya akan selalu merendahkan diri mereka sendiri untuk memdapatkan simpati.Hasilnya?hidup mereka tidak barokah dan selalu merasa kekurangan.Mereka hidup dalam lingkaran setan yang dibangun oleh kelakuan mereka sendiri.Kita mgk akan terlihat kejam oleh orang lain karena fakta yang diputar balikkan dengan kata2,tapi mereka lupa kalau Allah tidak tidur.Ilmu tabur tuai itu nyata adanya.

Jadi dari Mas Eko aku semakin tau,bahwa setiap meeting dirumah Pak Andre selalu kirim uang buat aku yang katanya itung2 buat bayar sewa karena sdh menumpang.Tapi tidak pernah aku terima.Wow!!!manusia macam apakah yang tidak bisa menyampaikan amanat yang bukan haknya?Aku tak habis pikir,ketika dalam otak mereka hanya uang dan uang dan uang hingga menghalalkan segala cara.Fitnah dan kebohongan yang mgk hanya orang bodoh yang akan mempercayainya.Aku hanya membiarkan waktu yang menjawab kebenaran itu sendiri.Entah dari forum ini atau dari perantara yang lain.

Jam menunjukkan pukul 7 malam,akupun bergegas pulang.Kulihat dirumahku sdh sepi.Teman2ku sdh pulang.Rumah sdh bersih.Tak berapa lama Endang datang dengan lunglai.Aku bisa lihat wajahnya yang penat tak karuan.Hingga subuh aku masih melihat mereka mengecek hasil stok2an.Aku dengar nominalnya sekitar 7jt.Kuperhatikan Endang diluar rumah,merokok tak henti2nya.Aku menghampirinya.Kulihat air matanya mengalir dan tangannya gemetaran entah kedinginan atau perasaan bersalah karena hasil audit yang semula tidak ada minus sama sekali.

Tak berapa lama dia pamit pulang.Aku lihat dia beranjak pergi menuju pagar rumahku.Aku pamit sama Pak Andre untuk menyusulnya dan mengantarnya.Aku mengeluarkan motorku dan menyusul Endang yang tengah berjalan gontai."Bu...aku antar pulang..".Dia hanya menatapku."Udah naik aja..aku antar sampe rumah...".Air matanya terus mengalir tanpa kata2.Akupun tau saat itu bukan waktu yang tepat untuk mengajaknya berbicara.Jadi sepanjang jalan dia hanya diam.Hanya angin dini hari yang bergemuruh menemani kami yang mengigil kedinginan.Saat itu Bandung dini hari 18°c.

Aku mengantarnya sampe gang kontrakannya."Makasi moe..."katanya sambil pergi tanpa melihatku lagi.Akupun segera kembali kerumah.Dirumah Pak Andre sdh siap2 balik ke Jakarta.Katanya keputusannya nanti sepulang Endang diinterogasi di Kantor Pusat oleh audit.Aku mengingatkan sekali lagi sama Pak Andre jangan bawa2 nama aku sebagai ekskutornya,karena memang bukan aku yang melaporkan Endang.

Selang beberapa hari Endang pun disidang.Katanya di Jakarta dia mengamuk seperti preman pasar yang tidak menerima tuduhan2 yang diajukan audit Jakarta.Apalagi ketika ditanya sumbernya siapa,Pak Andre menyebut namaku.Endang menghubungiku dan memaki2 aku."Eh,Anjing..kalo lu mau jadi Leader gantiin gw jangan kayak gini caranya.Gw pikir lu bs gw percaya,temen macam apa lo..puas lo liat gw ga punya kerjaan skr?gw ga py apa2 skr..gw ga bisa hidupin anak2 gw skr?puas lo?mentang2 lo punya semua yang lo mau..terus ikut campur masalah gw?denger ya..suatu hari nanti lo bakal rasain akibatnya..denger nih sumpah gw!!!apa yang gw ucap bakalan kejadian..tungguin aja lo..mampus mampus lo!!!".

Sakit hati aku.Ternyata Pak Andre ga pegang janji.Aku ga seperti yang Endang pikirkan.Aku langsung menghubungi Pak Andre "Bapak bohong!!!Bapak pake nama saya padahal bapak tau yang laporin Endang ke Bapak itu bukan saya.Sakit hati saya,Pak..."kataku sambil nangis sesegukan"Iya,Moe..maaf soalnya dia nantangin gw siapa yang laporin dia..gw sebut nama yang lain ga percaya sampe sedetail itu..ya gw akhirnya sebut nama lu..Maaf,Moe..gw.."belum sempat Pak Andre selesai berbicara aku memutuskan hubungan telfon itu dan menangis.Kenapa si selalu aku?