Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART28

Aku mulai berada dititik jenuh


Hari kulalui dengan aman dan terkendali.Ditempat kerja sering kali teman2ku bercerita ada yang melihat inilah..itulah..mendengar anulah..tapi alhamdulillah aku ngga.Cuman terkadang ditempat tertentu aku masih bisa merasakannya.

Dikosanpun aku tidak lagi mendengar atau melihat juga merasakan hal2 yang aneh.Pernah sekali waktu aku mendengar ada yang menangis pukul 11 malam.Telingaku pasang dengan seksama.Arah suaranya dari belakang kamarku yang disana ada akses jalan gang menuju rumah perkampungan warga.

Ko ga brenti2,pikirku.Aku memberanikan diri keluar kamar mencari tau.Ternyata aku melihat di rumah tepat belakang kamarku ada seorang lelaki,anak bapak tukang warung tengah terduduk sambil kepala menunduk dan menangis.Suara tangis perempuan.

Aku perhatikan dia ga sendirian.Ada beberapa orang yang sedang bersamanya."Abi mbung balik.."(aku ga mau pulang...*).katanya.Oh dia kesurupan.Aku langsung masuk kamar lagi.Pura2 ga tau dan berusaha keras mencoba tidur malam itu.Tapi suara tangisan itu masih kudengar hingga larut malam.Sampai ada suara motor barulah menghilang.Sepi.

Esok harinya aku tanya sambil membeli kopi bungkusan."Semalem kenapa,Pak...asa rareuwas...?"(semalam kenapa,Pak..aku kaget...?*).tanyaku sama bapak warung."Oh ade denger?iya itu anak bapak..pulang kerja kesurupan..tapi udah ga kenapa ko sekarang mah.."jawabnya sambil memberikan kopi yang aku mau."Oh ketempelan,Pak?"tanyaku menebak."Katanya si bgitu..kan biasanya pulang kerja tu jam 8 mlm ini tumben katanya maen dulu..trs pulang2 gitu..ada yang ikut pengen dianterin pulang katanya,De.."."Pulang?pulang kemana katanya ,Pak?"tanyaku penasaran."Sama Pamannya dianterin ke belakang RSHS...ga tau kenapa...".Oh..belakang RSHS kan itu jalanan sepi yang terdapat kamar mayat.Hiiiiii aku langsung pamit setelah tau yang sebenarnya.

Atau pernah aku ngajak makan temen aku ke sebuah tempat makan di jln.Dr.cipto.Aku pernah melewati tempat makan itu adem.Kayaknya asik buat nongkrong.Sekalian aku membiasakan diri untuk bisa berada ditempat lain selain kamar kosan.Sebenarnya belum terlalu malam,baru pukul jam 7 malam.Tapi tempat makan itu sudah sepi.Hanya ada satu mobil terparkir dan pastinya itu punya si pemilik.

Aku dan temanku,Gita langsung masuk dan kurasakan bau dupa menyeruak.Karena dilantai bawah ada seorang lelaki tengah serius ngobrol dengan temannya,aku tebak owner tempat makan tsb,jadi aku memilih lantai atas yang lebih terbuka.Diatas tersusun rapih kursi2 jaman dulu terbuat dari kayu,hanya ada satu yg terbuat dari sofa dan warna merah,dibagian luar.

Aku pikir disana bakalan lebih enak deh klo makan sambil curhat..tapi ketika aku mau duduk,aku mengurungkan niatku."Kenapa teh?mau duduk disofa itu atau dimana..?"tanya Gita karena aneh melihat aku tiba2 ga jadi duduk disana."Dikursi yang disebelahnya aja deh...kayaknya disana aja..jangan disini..".Gitapun ngikut dan kami mulai memilih menu untuk makan malam itu.

Karena tiba2 aku merasa kenyang aku hanya memilih bubur kacang special dan Gita memesan roti bakar juga kentang dan beberapa menu minuman lainnya.Sambil menunggu akupun banyak bercerita kesana kemari dan sesekali memandang sofa merah itu.Seperti ada yang memperhatikan terus menerus.

Makanan datang,akupun langsung melahapnya.Awalnya enaaaak banget bubur itu tapi ko lama2 jadi asem."Ta,kayaknya ni udah basi deh..cobain..."kataku.Gita pun mencicipinya.Sambil menjulurkan lidah dia meringis"Basi banget teh,asem..dari tadi teteh makan itu diem aja..kenapa ga komplen..?"tanyanya heran."Eh da tadi mah enak pisan..aslina...kenapa ya.."akupun menyudahi dan memilih tak menghabiskannya.Hingga sudah bosan dan perut mual mules tak karuan kamipun berniat pulang.

Aku turun ke bawah bau dupa sdh tak tercium lagi.Bapak yang kusangka owner itu masih disana dan memandang ke arahku.Kuajak senyum tapi tak dibalasnya.Judes,pikirku kesal.
"Mas,semuanya jadi berapa?"tanyaku.Kulihat pelayan itu menghitung nota menu kami"Semuanya 80.000".Saat aku mau membayar,aku bilang "Mas,itu buburnya udah asem ..boleh dicek..diatas..jadi saya cmn makan sesendok aja...".Pelayan itu memandang melihat temannya.Lalu temannya pergi beranjak ke atas.Tak berapa lama turun lagi.

Mereka berbisik2 dan akhirnya aku tak perlu membayarnya.Entah mereka memang tau itu sudah basi atau karena takut dimarahin sama atasannya.Akupun pergi dan beranjak pulang kekosan.Sesampai dikosan Gita bertanya via WA .
Gita : "Teh tadi...liat apa di sofa?"
Aku : "Ngga liat apa2...kenapa,Ta?"
Gita : "Beneran?soalnya kayak yang aneh muka teteh...aslinya teh?"
Aku :"Yah..aku ga liat apa2,cuman merasa ada yg duduk disitu pas aku mau duduk.."
Gita :" siapa?"
Aku :" Cewe,bule..noni kayaknya..sama anak kecil perempuan...dia liatin terus kita makan..laper mungkin ya...".
Gita :"Hahaa teteh ada2 aja..seriusan?teteh liat penampakannya?"
Aku : "Ngga atuh kalo liat mah aku langsung lari meureun..amit2 iiiiiih..."
Gita ; "Terus ko bisa tau..?"
Aku : "Ga tau,pokonya batin aku bilangnya bgitu makanya mendingan pindah tempat duduk.."
Gita :" Iya emang aneh ko jam segitu udah sepi terus tadikan aku ke toilet..merinding teh..serem..toiletnya di lantai bawah lewatin taman.."
Aku :"Udah ah jangan dibahas..ntr ga bisa tidur lagi.."

Begitulah aku sekarang.Sudah beberapa minggu aku tak berkunjung ke rumah Pak Roni lagi.Karena lama kelamaan aku merasa waktuku terbuang tak jelas.Setiap kesana aku dan Novi selalu mengeluarkan uang untuk beli cemilan dan minuman belum ngasih ala kadarnya.Lalu menginap pulang pagi.Langsung kerja pagi jadinya lambat laun membuat aku ga enak badan.

Ditambah teh Weni yang semakin hari kadang berbicara yang tidak masuk akal.Tentang melihat kehidupan selanjutnyalah,tentang begitu banyak lelaki yang menyukai dia atau tentang keluh kesah hidup karena materi.Padahal aku mencoba membantunya masuk kerja di perusahaan yang gajinya lebih besar dari kerjaan dia sblmnya.Tapi jadi selalu mengeluh tentang orang2 ditempat kerja yang dia anggap mereka tu ga "bersih".

Mungkin bertentangan dengan hati nurani dia apalagi kalo membahas tentang agama,dia sangat sensitif.Kalo sekedar berargumen biasa mgk masih maklum,tapi aku dengar dia sampai berceramah dan menyumpahi orang2 yang dia ga suka.Jadi gampang tersinggung karena dia merasa lingkungan dia tidak nyaman,dia sering dibully dengan keadaannya yg serba kekurangan.Dari penampilan yang tidak se "Wah" mereka.Saat aku crosscek,justru teh Weni yang keterlaluan.Sampai mengancam kepada org yang menyinggungnya karena dia merasa orang "bisa".

Aku memperhatikan dari cara dia mengadu kepada Bapak,tentang orang2 disekitarnya.Yang bikin kecewa kenapa Bapak tidak objektif dalam memberikan saran.Karena jujur saja aku tidak suka ketika kita sharing suatu masalah hanya karena ingin didukung walaupun kita salah bukan memberikan solusi agar kita introspeksi minimal kitakan ga tau kejadian sebenarnya seperti apa.

Hingga dia memutuskan keluar dari pekerjaan dengan meninggalkan kesan buruk :kabur dan banyak pinjaman utang.Aku malu.Karena ketika aku berusaha menasehati dia tidak menerima bahkan tidak keluar kata2 pamit sebelum keluar kerja kepadaku.Tau2nya Leader dia komplen sama aku kalo kerjaannya ga beres.

Aku menyayangkan saja.Padahal orang lain susah payah mencari rejeki tapi dia...yah sudahlah.Akupun jadinya malas untuk datang ke bapak lagi.Karena bapak lebih percaya omongan Teh Weni yang kadang ga masuk akal.Walopun dia hebat sdh khatam Al-Quran tapi didunia inikan ga cmn Hablumminallah tapi ada juga hablumminannaas.Seharusnya dia lebih paham drpd aku.Ketika seseorang mengklaim lebih benar dan lebih baik dari yang lain sesungguhnya Allah tengah menguji.Semoga saja dia lebih baik.
Aku mulai bosan dengan kehidupan yang aku jalani.Merasa rutinitaspun itu2 saja.Bangun tidur,kerja,pulang kerja,kosan.Sebenarnya banyak teman mengajakku pergi nonton atau karaokean.Tapi akukan harus memikirkan hidup aku selanjutnya.Aku harus mengatur pengeluaran karena disaat aku ga punya pegangan aku harus meminta pada siapa.Tabunganku habis belum terganti.Jadi aku hanya mengandalkan uang gaji untuk bertahan hidup.

"Yaelah,Moe...jangan dibikin susah hidup mah,udah hayu kita karokean...ikut ajalah ini mah ada yg traktir.."ajak teh Devi saat itu.Sejujurnya bukan karena itu saja alasan aku selalu menghindar kalo diajak karokean ga mau.Karena aku belum siap.Takut melihat atau terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Tapi sampai kapan aku bgini?setelah menimbang,memilah dan akhirnya memutuskan aku mau pergi juga.Waktu itu aku diajakin karoke di salah satu mall dijln.purnawarman.Walopun gedungnya baru tapi yang namanya tempat karoke ya sama auranya.Apalagi saat itu belum direnovasi masih bangunan awal dibuat.Sekarang udah lebih nyaman.

Baru sejam di room aku ingin buang air kecil.Akupun beranjak keluar menuju kamar mandi dekat pintu masuk.Karena cmn ada satu dan itu sdh ada yang mengantri akupun memutar ke kamar mandi di sayap kiri arah belakang.Selalu sepi disana.Padahal ada dua kamar.Aku tak ingin berpikiran macam2.Aku lihat jam pukul 7 malam.Lalu aku bersihkan dan berniat kembali ke room.Saat melewati kaca wastafel aku ingin berbalik melihat kaca karena ingin melihat penampilanku tapi aku urungkan.Kata hatiku berkata :Jalan aja terus.

Sesampai di room,temanku sedang melantunkan lagu "Laksmana Raja diLaut" dengan suara khasnya yang top markotop.Aku hanya berdiri mematung dan bulu kudukku berdiri dari ubun2 sampai kaki.Aku merasa sedih.Ingin menangis.Mataku terus menatap layar teks lagu.Aku mulai fokus dan tak ingin terbawa alurnya."Moe..ko malah diem...?"tanya Teh Devi.Aku hanya senyum.Tapi aku sadari itu bukan aku.Aku hanya mengangguk dan duduk.Sampai pulang aku tak ada keinginan untuk bernyayi.Tiba2 kurasakan badmood dan sebal.Seperti kesal dan ingin marah.Namun aku berdoa selalu dalam hati."Astagfirullah...."sambil mengatur nafasku menahan emosi yang kurasakan entah kenapa.

Ternyata sikap aku ditempat karoke itu diperhatikan oleh teman teh Devi ,Teh Putri.Aku tau sesdh dari karokean itu besoknya teh Devi bercerita melalui WA.
Teh Devi : "Moe,are u okay?lastnite?"
Aku : "yupppzz..pake bingit.Kenapa teh?"
Teh Devi mengirimkan screenshootan pembicaraan dia dengan teh Putri.Isinya tak jauh seperti ini..

Putri :"Dev,temen lu siapa tu yang kmrn nyanyi rock'n rollan mulu..?"
Devi :"Oh imoe ...kenapa put?"
Putri :" lu kenal dah lama sama dia?"
Devi :" lumayan si,kenapa...dia ga asik ya orgnya?hahahah"
Putri :"Ngga si..asik ko anaknya ..tapi kayaknya semlm itu bukan dia kayaknya.."
Devi :"Maksudnya gimana Put...?"
Putri :" iyaaaaa dia habis dari kamar mandi yang gw liat bukan dia.."
Devi :"Hah?lu bisa liat yang gituan?sejak kapan..?terus kalo bukan dia..siapa?"
Putri :" soalnya kan sebelum masuk room gw ketemu dia disebrang jalan pas gw mau parkirin mobil..gw pikir bukan temen lu..dan itu bedaaaaaa banget sama waktu dia abis dari toilet"
Devi :"Yah terus siapa dong...kalo bukan dia"
Putri :"Miss Kun-kun Dev..."
Devi :" Seriusan...kampret lu..seriusan ni Put?"
Putri : " ✌"

Aku membacanya udah ga kaget juga si.
Devi :" Moe..kata Putri lu mau ga berobat?kamu jangan tersinggung ya..katanya si kun kun itu ga baik buat kamu..bawa sial terus..".
Aku :"kapan bisa ketemu teh putri ya teh?pengen ngobrol..."
Devi ;"Sama aku ngga???"
Aku :" Ya sama teteh juga atuh..kan teteh temennya teh Putri..."
Devi :" Canda moe..lu juga temen gw..besok deh gw kabarin yah..."
Aku :" jazakillah teh..ditunggu ya teh kabarnya"

--------------------------------------------------------------------------------



Aku merasa tidak semenggebu waktu Novi mengajak ketemu Pak Roni.Mungkin aku mulai bosan.Karena si kun kun ini selalu ada.Padahal aku sdh berusaha keras tidak menjdkan dia sugesti dalam hal apapun.Apalagi sampe membawa sial.