Rel Kereta Api Angker PART9


PASAR TIBAN HANTU DISEKITAR REL KERETA API


Apa yang dikatakan bapaknya randi ternyata gak kalah serem dengan apa yang ane alami, karena dia warga situ jadi dia tau banyak tentang kejadian-kejadian yang tak masuk akal terjadi disekitar rel kereta api. Ane juga tau sekarang kenapa ditempat tersebut tidak diberikan lampu. Karena pernah para warga bergotong royong untuk memberikan lampu disekitar buat penerangan jalan. Akan tetapi lampu banyak yang mati, padahal baru dipasang. Hal tersebut terjadi beberapa kali. Hingga para warga pun enggan memperbaiki dan membiarkan tempat tersebut gelap. Apalagi disekitar utara rel, banyak rerumputan liar yang dibiarkan tak terawat, menambah serem tempat itu.

Jalan lurus yang ane foto setelah lorong rel tersebut, ternyata disitulah tempat pasar tiban hantu. Awal mulanya pasar tiban hantu dialami oleh penjual sosis yang sedang menajajakan dagangannya, dia menaiki sepedanya di jalan sebelum masuk gang perkampungan warga, kemudian dia menengok ke arah rel tersebut, apa yang dia lihat adalah tempat tersebut terang dengan banyak lampu tampak keramaian disitu. Dia pun tertarik untuk menjajakan dagangannya. Dia tau kalau dia berjualan dijalan setelah lorong rel tersebut. Apa yang dilihat penjual sosis itu disana banyak pedagang yang menjual dagangannya dan banyak juga pembelinya. 

Dia heran dengan apa yang dialaminya, banyaknya orang yang berada disana tapi apa yang dijualnya tak ada satupun yang laku. pada waktu dia gak berpikir yang aneh-aneh, dia hanya berpikir mungkin belum rejekinya.

Hingga minggu berikutnya dia menjajakan dagangannya lagi, kali ini dia dengan temannya si penjual mainan anak-anak seperti pedagang yang jual di sekolah SD. Mereka menaiki sepeda sendiri-sendiri menuju tempat tersebut. Tapi apa yang mereka dapatkan? Tempat tersebut sepi, gelap, dan hanya kebon kosong dan kebon tebulah yang ia lihat. Berbeda dengan sebelumnya, dia melihat banyak orang serta banyak penjual yg berada disitu. Seketika itu si penjual sosis dan mainan itu menjadi bingung dengan kejadian yang terjadi.

Mereka pun memutuskan untuk ke arah perkampungan warga, hingga tibalah si penjual sosis dan mainan itu di sebuah warung warga sekedar istirahat minum,

“Mbak kok tumben sepi, gak ada pasar tiban ya?” tanya penjual sosis itu,

Kebetulan juga bapaknya randi ditempat warung tersebut,

“Pasar tiban??? Pasar tiban yang mana pak?” jawab pedagang warung yang bingung dengan pertanyaan dari penjual sosis,

“Pasar tiban yang disitu mbak, yang deket rel itu?” ucap si penjual sosis

Bapaknya randi pun ikut mendengar percakapan si penjual sosis itu, dan dia menjelaskan tentang perihal tempat disitu.

“Disitu gak ada pasar tibak pak?” jawab bapaknya randi menyambung.

“Tapi saya kemarin kesitu... kok ada pasar tiban pak?” Ucap si penjual sosis itu

“Bapak bukan orang sini ya?” tanya Mbak pedagang warung,

“Iya bukan.” Jawab singkat penjual sosis tersebut.

“Pak disana gak ada pasar tiban atau apapun. Yang dilihat bapak mungkin salah.” Ucap bapaknya randi, tanpa memperjelas angkernya tempat itu.

“Tapi pak..” kata si penjual sambil memandang temannya seakan gak percaya.

“Yang dilihat kamu kali aja salah.” Kata penjual mainan

Gak lama kemudian mereka pun memutuskan untuk balik pulang ke rumah, dan tentunya dengan melewati kebon kosong itu gan. Setelah didalam perjalanan si penjual sosis itu mendengar suara seseorang yang memanggil dari kejauhan tepat disamping kebon kosong. (tempat yang dulu agus mesum). Sedangkan si penjual mainan melihat sosok dari sekitar lorong rel yang kelihatan melambai tangannya.
Mereka belum merasakan kejadihan aneh, hingga akhirnya ditengah jalan kebon itu, si penjual sosis berhenti, dia penasaran siapa yang memanggil. Sedangkan teman yang satunya melaju sepedanya menuju ketempat sosok mahluk muncul terlihat melambaikan tanganya di sekitar rel tersebut.

Beberapa saat kemudian terdengar suara cekikikan di sekitar kebon dengan kemunculan sosok wanita yang wajahnya berdarah, keriput, dan pucat. Sedangkan dari kejauhan nampak si penjual mainan mengayuh sepedanya ke arah perkampungan. Dan akhirnya mereka pun lari kembali ke warung perkampungan warga.

“Pak.. Pak.. Disana ada penampakan!!” kata mereka

“Saya melihat sosok lelaki yang melambaikan tangannya seperti menyuruh saya kesitu, setelah saya mendekatinya tiba-tiba kepalanya seperti terpotong dan jatuh ke tanah Pak...” Ucap si penjual mainan.

“Disana itu tempatnya angker, dan banyak orang yang lihat penampakan disitu.” Kata bapaknya randi

“Saya juga melihat sosok wanita yang wajahnya pucat, keriput dan berdarah-darah diareal kebon.” Tambah si penjual sosis

“Disana memang banyak mahluk halus yang sering menampakkan dirinya, dan yang mengalaminya rata-rata bukan orang dari kampung sini” Kata pedagang warung

“Kalau pasar tiban yang bapak lihat itu mungkin karena banyak mahluk halus yang menghuni disitu.” Tambah bapaknya randi,

Kemudian penjual itu diam, nampak takut, sekaligus kasihan. Akhirnya mereka pulang dengan melewati jalan lain yang lebih jauh. Karena ane tau letak desanya penjual sosis itu, kalau lewat muter bisa sampai lebih dari 1 jam.

Note: Untuk lokasinya habis lorong rel kereta api yang jalannya lurus. lihat di pct sebelumnya.
PENAMPAKAN NENEK TANPA TANGAN

Setelah dibenarkannya oleh beberapa warga yang tentang kejadian jika melhat dan mendengar penampakan mahluk halus seseorang anak kecil yang menagis bakalan terjadi kecelakaan.

Ternyata terbukti, korbannya seorang nenek yang mencari kayu. Entah dibuat budeg atau pendengarannya yang kurang karena udah tua. Kejadian tersebut terletak gak jauh dari korban kecelakaan sebelumnya disekitar jembatan rel kereta api.

Menurut tetangga ane yang melihat dan menolongnya sampai-sampai badannya seperti jadi daging yang dipotong-potong hingga daging-dagingnya ada yang menempel di sekitar besi jembatan rel. Bahkan yang paling menyedihkan tangannya hilang gan.

Beberapa warga juga membantu mencari potongan tangan yang hilang itu. Karena kejadian kecelakaan tersebut terjadi pada sore hari, pencarian pun berlanjut sampai hari esoknya tapi tetep aja belum ketemu, hingga akhirnya jasadnya dikuburkan tanpa satu tangan karena hilang. Kalau agan liat pict, banyaknya rerumputan menyulitkan mencari pretelan bagian yang hilang. Banyak warga yang mengira kalau tangannya itu kecemplung kali, terbawa keretanya yang nabrak, bahkan ada yang mengira sudah remuk terlindas.

Tempat tinggal nenek itu terletak diseberang kali gan, jadi diseberang kali pas ane melihat penampakan bersama tedy, letaknya tepat pas ane foto ada kata-kata (kalau ane lari kesini bisa kecemplung atau bisa mati berdiri karena sepi banget). Dari ane foto tempat itu, rumah nenek korban kecelakan itu kurang lebih jauhnya sekitar 20 meter an dari rel KA dan disana hanya ada 3 rumah>>> kebon kosong>>> lapangan (Dulu lapangan itu pernah buat kemah anak-anak SMP, kemah yang biasanya 3 hari 2 malam, akan tetapi baru satu malam udah pada dibongkar karena banyaknya siswa yang kesurupan sama melihat penampakan).

Perihal kejadian tentang si nenek tangannya hilang sampai menghantui tetangga ane namanya rifky, kejadian tersebut terjadi ketika malam hari tepat besoknya si nenek itu tewas. Setelah dia pulang dari merantau jakarta. dan bis yang dari jakarta nyampe ke kota ane sekitar jam 2an. Waktu dia pulang dan berjalan kaki menuju rumah, dia melihat seorang penampakan nenek-nenek yang dipunggungnya sedang menggendong cepon untuk mengumpulkan kayu yang dicarinya..

Penampakan nenek-nenek itu disekitar waktu ane mau menerobos bawah rel, waktu ane lihat penampakan wajah penampakan wanita rusak terus motor ane tinggal. Karena disitu juga salah satu akses jalan untuk masuk ke perkampungan warga.
Setelah rifky turun dari bus dan hendak menuju ke rumah tentunya lewat arah jalan bawah rel, hingga akhirnya dia melihat sosok nenek-nenek yang menggendong dengan susah kayu yang ada dipunggungnya,

“Mbahh.. kok jam segini udah cari kayu?” tanya rifky

Nenek itu hanya merunduk gan, terlihat kesusahan membawa kayu yang dipunggungnya, nenek itu kelihatan bungkuk. Rifky pikir karena beban kayu yang ada dipunggungnya..

“Simbah apa mau kemana?” tanya rifky

Sekali lagi nenek itu hanya diam tak menunjukan respon apapun dari pertanyaan rifky,

“Simbah pulangnya mana?” tanya rifky lagi

Pada waktu itu, rifky menduga kalau nenek itu sudah berkurang pendengarannya karena sudah tua, sehingga dia mengulangi pertanyaannya lagi dengan ucapan yang lebih keras,

“Simbah pulangnya mana?” tanya rifky

Baru pertanyaan rifky direspon oleh nenek itu dengan wajah menoleh kebelakang. Apa yang rifky pikir mungkin rumah nenek itu tetangga desanya, barulah rifky menawarkan memberi bantuan untuk membawakan kayu nenek itu untuk dibawa oleh dirinya.
“Sini mbah tak bantuin!!” Ucap rifky kepada nenek itu,

Akhirnya nenek itu baru ngomong sambil memandang wajah rifky,

“GAK USAH LE, BANTU CARI TANGAN SIMBAH SAJA!!” Jawab nenek dengan bersuara serak sambil memandang rifky,

Seketika rifky langsung kaget melihat tangan dari nenek itu, apa yang dia lihat, tangan nenek itu terpotong dengan daging dan tulangnya yang sedikit keluar, serta darah yang masih terlihat di sekitar lengannya, tapi penampakan nenek itu tidak menunjukan wajah seperti penampakan lainnya yang rusak, penuh dengan darah, atau mata yang melotot.

Dengan kejadian tersebut yang dialaminya, Rifky hanya kaget. Dia waktu itu belum tau kalau sosok nenek itu adalah sosok penampakan korban kecelakaan yang tewas.

Rifky masih melihat tangan nenek itu dengan tajamnya, dia hanya diam. Seketika pandangan rifky tertoleh ke sesuatu suara disekitar tempat, setelah itu nenek tersebut menghilang dari pandangan rifky. Dia baru tahu kalau dia dihantui penampakan, Dia pun lari menuju ke perkampungan karena kejadian tersebut.

Kejadian esok malam harinya,
Setelah sehari kejadian tersebut, penampakan nenek tua itu muncul lagi, kejadian itu oleh saudara sepupu ane, Deni. Karena ditempat ane banyak kebon kosong, dia suka berburu dengan senapan angin, biasanya dia berburu bajing, burung, bahkan biawak disekitar kali.
Pada waktu kejadian tersebut dia ditemani 2 orang temannya, ridwan dan yang satunya lagi ane gak tau namanya, dia janjian dengan temannya untuk berburu burung, setelah bertemu di rumah sepupu ane, berangkatlah mereka menuju ke tempat kebon seberang kali. pada waktu itu deni menolak karena dia warga situ, jadi dia tahu tentang seluk beluk angkernya tempat itu, apalagi ditambah dengan masih angetnya berita nenek tewas kecelakaan kereta api. Tapi temannya meyakinkan bahwa tiga orang gak bakalan takut kalau bertemu penampakan.

Sekitar jam 8 nan mereka berangkat dengan membawa 2 senapan angin dan 2 senter menuju ke sebuah kebon seberang kali, diseberangnya pas ane lihat penampakan bersama tedy.

Setelah beberapa jam dia tidak mendapatkan hasil yang diburunya akhirnya teman yang satunya mengajak ke kebon kosong pinggir rel angker itu. Deni pun menolak lagi ajakan mereka, hingga akhirnya deni pun menurutinya.

“Den, coba yang disana aja yang nyebrang kali aja!” pinta temanya sambil menunjukkan tempat kebon kosong tersebut

“Gak.. Sini aja gak jauh2 kesitu!” Jawab dia

“Ayo kita kesana aja, disini gak ada hasil.” Kata teman yang satunya

“Udah gak usah mendingan kita ke arah sana aja” Jawab deni kembali menunjukan kebon yang agak jauh dari rel

“Ya udh kita yang kesana aja,” Kata temannya sambil mengajak ridwan,

“Kamu yang kesitu aja sendiri!” kedua temannya lantas berjalan menyebrang menuju jembatan rel.

Deni pun akhirnya ikut dengan kedua temannya, jika agan hobi menembak atau memasang burung pasti akan tertarik dengan tempat kebon samping tersebut.

Dia merasa was-was apalagi dia tahu dengan kejadian yang ane alami, menambah ketakutan dalam dirinya. Hingga akhirnya mereka menyebrang jembatan rel dan menuju ke kebon kosong itu.

“Kamu takut setan ya den?” tanya temannya

“Disini tempatnya agak angker, banyak terjadi kecelakaan disini.” Jawab deni singkat

“Yang penting kalian gak usah macam-macam.” Tambah deni.

Tibalah mereka ke kebon kosong itu, dan mereka mulai mencari burung dengan senter yang dibawa mereka, setelah beberapa jam kemudian mereka memutuskan untuk pulang karena malam sudah mulai larut, dan kedua temannya menyetujuinya.

Deni bersyukur pada waktu karena dia tidak melihat penampakan hantu atau mengalami kejadian aneh, mereka akhirnya menuju ke rel untuk menyeberang di jembatan rel lagi. Tapi setelah sampai rel temannya tertarik dengan pepohonan yang rimbun disekitar rel, sekitar 10 meter dari tedy yang pingsan kedua (Di pict).

“Disini kayaknya ada burungnya.” Kata salah satu temannya sambil menyenter ke arah pepohonan,

“Iya itu ada.. coba tembak.” Katanya teman yang satunya

Deni pada waktu itu hanya fokus untuk melihat sekitar , kali aja ada penampakan dan sisi kanan kirinya jika tiba-tiba ada kereta lewat.
Hingga terdengarlah sesuatu suara dari rerumputan, dibelakang deni. Dia mengira bahwa suara tersebut suara dari hewan.
“Kresek.. kresek..” Bunyi salah satu suara di balik rerumputan di bawah pondasi rel kereta api.

Segeralah deni menyinari sumber dari suara tempat tersebut dengan senter yang dipegang dirinya, dia belum menemukan sesuatu apa yang dia dengar, sementara teman yang satunya fokus ke arah pohon dengan mengarahkan senapan anginnya dan teman yang satunya lagi menyinari apa yang mau dibidik.

“Derrrrr...” terdengar bunyi suara senapan angin,

“Waahhh kena jatuh tuh..” Ucap salah satu temannya

Ridwan yang membawa senter itupun langsung turun ke pondasi rel dan menuju rerumputan jatuhnya burung yang di tembak, sementara deni teman satunya hanya menunggu diatas pondasi.

“Kemana tadi jatuhnya?” tanya salah satu temannya

Setelah mereka mencari burung yang ditembak, salah satu teman mendengar suara yang sama seperti deni dengar,
“Kresek.. Kresek..” Suara itu muncul dari semak semak

Hingga akhirnya...
Ridwan yang turun ke pondasi rel itu dengan kagetnya melihat seorang sosok nenek yang sedang membungkuk disekitar rerumputan seperti mau mengambil sesuatu. Dia yang turun ke pondasi rel sempat menengok ke deni dan teman yang satunya di atas pondasi rel dan melihatnya. Dia pikir deni dan temannya juga melihat apa yang dilihat.

“Lagi cari apa mbah?” tanya ridwan ke nenek tersebut

Nenek itu tetap membungkuk tidak memperdulikan ucapan ridwan. Ridwan pun sedikit mundur dari nenek itu karena dia kaget. Ridwan berpikir kalau nenek itu orang gila pada waktu itu.

“Mbahhh..” Ucap ridwan lagi

Nenek itu tetap diam, dan menunduk ke arah rerumputan, sementara deni dan temannya bingung dengan apa yang dialami ridwan. Deni sedikit mengerti pasti ada keanehan yang terjadi pada ridwan.

“Naik aja wannnn!!!” pinta deni ke ridwan

Ridwan yang merasa kasihan sekaligus kaget, dan penasaran apa yang di cari dari nenek itu dengan menyinari sekitar bawah dari nenek itu, tetapi karena rimbunnya rerumputan disekitar nenek itu jadi dia tidak tau apa yang nenek cari.

“Cari apa mbah??” ridwan mengulangi pertanyaannya ke nenek itu,

Nenek itu lalu menghadap ridwan dan menjawab,

“TOLONG CARIKAN TANGAN SIMBAH LE!!!” jawab simbah dalam suara seraknya

Seketika senter ridwan dihadapkan ke badan nenek itu, dia mendapati tangan nenek itu yang putus, dengan daging dan tulangnya terlihat serta darah yang masih terdapat dilengannya.

Ridwan langsung menaiki pondasi rel tersebut dengan gugup, sampai-sampai senter yang dia bawa terjatuh tanpa diambilnya. Sementara deni langsung mengajak kawannya untuk berjalan menyebrang menuju jembatan rel, akhirnya ridwan mulai menyusul dari belakang dengan tergesa-gesa.

Setelah melewati jembatan rel baru ridwan mengatakan kepada deni dan temannya tentang apa yang dia lihat.

“Kamu liat gak tadi ada nenek-nenek yang dibawah rel?” tanya ridwan

“Nenek apaan??” jawab temen yang satunya

Sementara deni hanya diam dan mempercepat langkah kakinya agar cepat sampai kerumah. Hingga akhirnya sampailah dirumah deni.

“Kalian diomongin gak percaya kalau disitu tempatnya angker!” ucap deni

Sementara kedua temannya itu diam, dan kemudian mulailah pembicaraan lagi,

“Emang kamu lihat apa?” tanya temennya

“Aku lihat nenek-nenek bungkuk terlihat sibuk mencari sesuatu .... tadi pas di bawah rel pas mau cari burung yang kita tembak...” Jawab ridwan sambil terbata-bata

“Kita gak liat apa-apa, tadi aku sempat bingung kamu ngomong sama siapa!” ucap temannya

“Terus gimana?” tanya deni

“Nenek itu terus mencari sesuatu, setelah itu dia menjawab bantuin cari tangan simbah le, begitu.” Jawab ridwan

“Disana baru di tiga hari kejadian kecelakaan kereta api, penampakan yg kamu lihat adalah penampakan nenek yang korban tewas kecelakaan, dan asal kamu tau, tangan si nenek itu hilang!!!!” Ujar deni

“Haaaahhh... Apa den?” jawab kedua temannya

Mereka terkejut mendengar perkataan dari deni. Tapi dengan kejadian tersebut, ridwan bukannya takut tapi mengajak deni dan temannya untuk mengobati rasa penasarannya, apa yang dia cari nenek itu. Mungkin saja nenek itu memang berada disekitar situ.

“Tapi kayaknya nenek itu mencari tanggannya deh.” Ucap ridwan

“Soalnya nenek itu kelihatan sibuk mencari sesuatu, mungkin aja tangannya.” Tambah ridwan

“Hmmmm... mungkin.” Jawab deni

“Gimana kalau besok kita kesitu, lihat tempat kemarin?” tanya ridwan

“Apalagi senter ku jatuh disitu, sekalian ambil senternya.” Tambah ridwan

Deni sebenarnya gak mau kesana, karena penampakan nenek tersebut seperti penampakan lainnya, hanya menakuti orang yang lewat, tapi dengan dengan bujuk kedua temannya akhirnya deni pun mau.

Besoknya mereka menuju ke tempat tersebut,
Setelah mengamati tempat dimana penampakan nenek itu mencari tangannya, beberapa jam kemudian ketemulah tangannya dari nenek itu gan. Mereka sangat kaget, dengan apa yang dilihatnya. Tangan dari nenek itu sudah hampir hancur membusuk, banyak lalat dan semut di tangan nenek itu.

ASAL AGAN TAU!! ORGAN TANGAN NENEK YANG LEPAS ITU DI TEMUKAN SEDANG MENGGENGGAM SENTER YANG JATUH KEMARIN MALAM!! SUNGGUH KEJADIAN ANEH DAN TAK MASUK AKAL DITERIMA DENGAN AKAL SEHAT.

Deni dan teman-temannya pun langsung memanggil warga untuk meminta pertolongan, apalagi dengan melihat kejadian yang sangat aneh dialaminya. Dia menjadi takut untuk mengambil potongan organ tangan nenek itu.

Dalam hati ridwan pada waktu itu, “Jelas-jelas penampakan nenek itu berada sekitar dua meter dari dirinya dan senternya yang jatuh, kalau bersebalahan antara tangan si nenek itu dengan senternya masih masuk akal.”

Setelah beberapa menit kemudian warga mulai berdatangan untuk melihat salah satu tangan nenek korban kecelakaan yang hilang itu.

Spoiler for Lokasi kejadian RIFKY":


Spoiler for "Lokasi penemuan tangan":