Rel Kereta Api Angker PART10 - 02




Dulunya jalan untuk akses yang kedua menuju ke kampung rudy itu pernah ada gardu gan, semacam kayak pos kampling kecil dan disitu juga ada penjaga rel yang hanya membawa bendera untuk memberi aba-aba kalau saja ada kereta lewat, karena ditempat ane belum ada palang pintu, dulu katanya sih yang ane denger belum banyak yang melintasi jalan tersebut, jadi belum bisa di buatkan palang perlintasan.

Ane juga inget ketika masih kecil sering buat celurit/pisau kecil yang terbuat dari paku terus ane lindaskan ke kereta yang sedang lewat, dan di gardu itulah ane bersama temen-temen untuk sekedar menunggu kereta lewat untuk mengambil celurit/pisau yang terbuat dari paku itu. Bagi anak-anak kecil yang tinggal didesa deket rel pasti udah paham.
Dan kenapa gardu itu sudah tak dijaga lagi? karena keangkeran tempat disitulah yang membuat orang yang jaga gak kuat dengan gangguan mahluk halus disitu. Hingga akhirnya gardu tersebut tak terawat akhirnya dirobohin sama warga. disitulah ceweknya andi melihat penamakan.

Cerita ibunya rudi meninggalkan duka sekaligus ketakutan pada temen-temen ane, khususnya siska. Karena dialah yang mendengar dan melihat dari sosok penampakannya langsung. Bahkan kata ibunya rudi, dulu waktu masih anget-angetnya kejadian itu, karena kebetulan motor yang dipakai korban itu terseret sampai 500 meter dari kejadian kecelakaannya, dan disekitar siska lihat penampakan itulah bagian-bagian pretelan dari motor korban. Sosok itu sering menampakkan dirinya, Bahkan penampakannya tersebut juga sering menampakkan diri dirumahnya sekedar melihat anak-anaknya yang masih kecil.

Dari kecil anak-anaknya sudah ditinggal jadi TKW ke luar negeri gan, dan pulang demi membahagiakan anak-anaknya tapi baru sekitar sebulan sudah tewas karena kejadian kecelakaan itu. Ane pun penasaran dengan apa yang terjadi pada tukang ojek yang diceritakan oleh ibunya rudi, kata ibunya rudi:

Malam itu si tukang ojek melihat sosok wanita yang sendirian di sekitar 1 KM dari stasiun, si tukang ojek pun nyamperin untuk sekedar menawarkan kepada wanita itu untuk ngojek. Karena gak mungkin kalau malam-malam menunggu angkot, kondisinya juga sudah sepi, akhirnya si wanita itu bersedia dengan tawaran tukang ojek tersebut, dan berjalanlah mereka menuju ke suatu rumah.

“Kemana mbak?” tanya tukang ojek

“Ke sana lurus saja..” jawabnya

Sekitar hampir setengah jam, si wanita itu mengarahkan tangannnya untuk kode belok ke arah sebuah desa, hingga beberapa menit kemudian si wanita itu menyuruh berhenti di salah satu rumah.

“Berhenti pak!” ucap si wanita itu

Tukang ojek pun mulai berhenti, dia menunggu di salah satu depan rumah warga, dia belum merasakan keanehan, apa yang dia pikir mungkin mau mengambil uang guna membayar ongkos dirinya. Dia melihat si wanita itu berhenti di depan rumah, tapi tukang ojek tersebut tidak terlalu mengamati si wanita itu, karena dia membelokkan motornya berbalik arah untuk jalan pulang. Gak lama kemudian,

“Udah pada tidur anak-anak saya..” Ucap si wanita itu

Ucapan wanita itu didengar oleh tukang ojek. Tapi tukang ojek itu hanya diam.

“Ayo pak.” Suruh wanita kepada tukang ojek itu

Sang pengemudi ojek pun masih diam, dan hanya menuruti dari si wanita itu dengan menyalakan motornya lagi,

“Kemana lagi mbak?” tanya tukang ojek tersebut

“Kesana pak!” jawab si wanita itu

Mereka pun akhirnya berjalan berbalik arah menuju ke jalan raya, tentunya pasti melewati perlintasan rel, tapi sebelum melintasi rel, si wanita itu meminta untuk berbelok,

“Kesana pak!” Sambil menunjukkan tangannya ke sebuah jalan gang di kampung

Ane tau jalan itu, jalan menuju disekitar rumahnya rudi, karena kalau dari rumah ane menuju ke rumah rudi harus melewati rel, baru ada perempatan ke kanan menuju rumah rudi, tapi kalau ingin lebih cepat ya lewat rel.

“Nanti saya minta tolong pak, ambilin motor saya!” pinta si wanita itu

Percakapan yang terjadi antara sang pengemudi ojek dengan hantu penampakan wanita korban kecelakaan itu belum merasakan keanehan, setelah beberapa menit kemudian.

“Berhenti pak!” Pinta si wanita itu

“Ayo pak!” tambahnya

Si wanita itu kemudian turun dan berjalan menuju ke belakang rumah warga yang disamping rel.

Sang pengemudi ojek pun berpikir kalau disuruh mengambilkan motornya, tibalah sang wanita itu dengan pengemudi ojek disamping rel. Setelah tukang ojek dan si wanita itu disamping rel, si tukang ojek meminta ijin untuk kembali ke motornya untuk mengunci setang, karena dia pikir tadinya di sekitar rumah rudi yang gak jauh dari motor si tukang ojek, ternyata di samping kanan belakang rumah rudi. Tapi setelah tukang ojek itu kembali ke tempat si wanita itu, dia kaget ternyata wanita yang dia antar menuju kesitu sudah tidak ada.

Tukang ojek itu masih belum tahu kalau wanita itu adalah penampakan dari korban kecelakaan KA. Dia malah berpikiran bahwa si wanita itu hanya mempermainkan dia untuk tidak bayar ongkos ojeknya. Tapi setelah di cari tidak menemukan wanita itu, akhirnya si tukang ojek pun memilih kembali ke rumah yang pertama si wanita itu meminta untuk berhenti. Tentunya untuk menagih dengan meminta ongkos dari keluarga.

“Assalamualaikum...” Ucap tukang ojek itu sambil ketok rumah

Gak lama kemudian, pintu rumah sudah mulai dibukakan, tukang ojek itu penasaran dengan keadaan rumah yang masih ada karpet dan tikar, bau melati dari toples kaca, sementara kursi-kursinya diletakkan diluar. (biasanya kalau ditempat ane ada orang yang meninggal, segala meja kursi diletakkan diluar gan, diganti karpet atau tikar buat pengajian 7 hari).

“Waalaikumsalam, siapa pak? Ada perlu apa?” tanya bapak dari korban

“Begini pak, tadi saya mengantarkan wanita kebetulan rumahnya disini, terus dia meminta saya untuk di ambilkan motornya di sekitar sana...” Ucap tukang ojek sambil menunjuk tangannya.

“Wanita? Wanita yang mana pak?” jawab bapaknya korban

“Wanita itu tadinya turun disini pak, terus dia ngomong sendiri. Anak-anak sudah pada tidur.” Ucap tukang ojek lagi

Gak lama kemudian ibu dari korban turut menemui tukang ojek itu,

“Wanita disini cuma ada 1 pak, saya... Ada juga sihh tapi masih kecil.” Jawab ibunya korban

“Begini pak, tadi bapak disuruh ambilkan motor ya?” tanya bapak korban lagi

“Apa mungkin...???” Bapak korban penuh tanda tanya

Tukang ojek itu kelihatannya agak sewot karena kerjaannya mengantarkan si wanita itu tanpa hasil,

“Terus ini gimana pak? Soalnya saya udah mengantarkan jauh!!” Ucap tukang ojek itu emosi

“Disini ada anak kecil kan, apa yang ibu ngomong?” tambahnya lagi

“Iyaa pak..” jawab dari ibu korban

“Terus itu anak siapa, soalnya tadi wanita itu ngomong kalau anak-anak sudah pada tidur?” Tanya tukang ojek lagi

“Itu cucu saya! Tapi ibunya sudah meninggal.” Jawab ibu korban

“Malahan Ibunya sudah meninggal belum ada 7 hari, ibunya meninggal karena kecelakaan naik motor di perlintasan rel.” Tambah ibu korban lagi
Tukang ojek itu baru merasakan keanehan yang terjadi kepadanya, karena si wanita itu meminta untuk mengambilkan motornya yang dekat dari rel.

“Apa jangan-jangan itu pak? Tanya tukang ojek

Kedua orang tua korban masih tidak percaya dengan apa yang terjadi dengan tukang ojek itu. Ibunya mulai menangis dengan apa yang terjadi dengan tukang ojek itu. Dia mulai heran dan tidak percaya. Sementara tukang ojek itu yang mulai sewot terlihat bingung sekaligus penasaran siapa orang itu.

Mereka sejenak diam.

“Naahh.. itu bu orangnya!” Tukang ojek itu menunjukan foto yang dipajang didinding rumah korban,

Ibu korban tak kuasa membendung kesedihannya, sampai-sampai dia menangis..

“Itu anak saya yang meninggal belum ada 7 hari pak, apa yang diminta anak saya untuk mengambilkan motornya itu disitulah motor anak saya keseret kereta api.” Ucap bapak korban

Seketika tukang ojek yang tadinya sewot menjadi bingung gak percaya tentang apa yang terjadi dengan dirinya, dia mulai ikut sedih dengan ucapan dari orang tua korban itu, akhirnya tukang ojek itu pun pulang tanpa meminta ongkos.