KISAH MISTIS PENDAKIAN GUNUNG DI ARGOPURO PART4

AKIBAT JAHIL DI GUNUNG


Dimana-mana, orang jahil itu pasti akan ada balasannya, terutama di gunung. Pak Alim pun menceritakan beberapa pendaki yang bertingkah jahil saat mendaki Gunung Argopuro. Ane bertemu dengan beliau setelah turun dari Jalur Bremi dan mampir ke Pos Pendakian Situbondo.


Pendakian Gunung Argopuro memang memakan waktu yang cukup panjang. Karena jalurnya yang panjang juga. Ada dua puncak disana, yaitu Puncak Dewi Rengganis dan Puncak Argopuro. Tapi, kata sodara ane, sebenarnya ada tiga puncak. Tapi ane Cuma bisa ke dua puncak itu aja, gak terlalu ngoyo mau sampai ke tiga puncak sekaligus.

Jadi, ada cerita salah satu pendaki yang jahil dan membawa barang dari gunung yang seharusnya tidak boleh dibawa pulang.

Sebut saja namanya Aji. Dia mendaki bersama teman-temannya yang lain. Selama pendakian, tidak ada kejadian aneh atau rintangan saat pendakian. Semuanya berjalan mulus. Aji dan teman-temannya bisa mencapai dua puncak gunung tersebut. Lalu mereka turun gunung dan pulang kerumah masing-masing. 

Setelah Aji pulang kerumah, dia langsung sakit-sakitan. Demam tinggi yang tak kunjung berkesudahan. Meskipun dibawa ke dokter, namun sakitnya Aji tetap saja berkelanjutan. Orang tuanya sampai putus asa dengan kondisi Aji yang tiba-tiba sakit setelah turun gunung. Biasanya, Aji masih segar bugar setelah turun gunung. Namun, berbeda dengan kondisinya sekarang.

Lalu..
Ayahnya menanyakan perihal perjalanannya di Gunung Argopuro. Dari cerita Aji, dia tidak menceritakan hal aneh yang terjadi selama pendakiannya. Tapi ayahnya masih ngotot kalau pasti ada apa-apa sampai Aji jatuh sakit seperti ini. Bahkan dokter tidak bisa mendeteksi apa sakit Aji.

Akhirnya Aji pun jujur dan menceritakan semuanya.
Saat dipuncak Dewi Rengganis, dia mengambil batu yang ada di puncak tersebut. Rencananya, batu tersebut akan dibuatnya batu cincin. Karena saat itu,sedang musim batu akik dan Aji pun tertarik membuat batu cincin yang berbeda dari batu cincin yang sedang tren.


Sontak, ayahnya pun langsung naik pitam dan memarahi Aji. Tindakan konyol Aji inilah yang dipercaya membuat kondisi Aji memburuk.

Tak lama kemudian, ayah Aji ke Kabupaten Situbondo dengan membawa batu tersebut. Dia lalu menemui Pak Alim dan menceritakan semuanya.

Ayah Aji : Anak saya seminggu lalu turun gunung dan membawa batu yang diambilnya dari puncak Dewi Rengganis. Lalu dia sakit-sakitan, makanya saya bawa batu ini kemari, agar anak saya bisa sembuh

Pak Alim : Iya pak, tidak boleh membawa apapun yang berasal dari gunung.

Ayah Aji : Jadi saya harus gimana sekarang, pak?

Pak Alim : Batu ini harus dikembalikan ke asalnya pak. Kalau anak bapak tidak sanggup, bapak yang harus membawanya kembali ke tempatnya. Bapak harus mendaki gunung dan mengembalikan batu itu ke tempatnya.


Setelah itu, ayah Aji ditemani Pak Alim langsung mendaki Gunung Argopuro melalui Jalur Bremi. Sesampainya dipuncak Rengganis, ayah Aji langsung meletakkan batu itu dan langsung turun pulang.

Ayah Aji lalu pulang kerumahnya untuk melihat keadaan anaknya. Tak disangka, kondisi Aji mendadak membaik dan sembuh dari penyakitnya.

Lalu, cerita lainnya juga datang dari tim pendaki lainnya. Entah karena apa, setelah turun gunung, dua orang pendaki dari satu tim tersebut mengalami kesakitan yang luar biasa. Pak Alim pun bingung kenapa sepasang kekasih ini kondisinya berbeda dan aneh.

Pak Alim lalu menyuruh mereka berendam di Waduk di kaki gunung Jalur Bremi Situbondo selama beberapa jam. Dia takutnya, sepasang kekasih ini telah melakukan hal tak senonoh saat pendakian dan terkena imbasnya setelah turun gunung. Setelah mereka direndam beberapa lama, akhirnya kondisi mereka berangsur pulih dan bugar.