Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART17

"Aing hayang kembang beureum..."


Hari itu toko ramai sekali.Karena ruangan yang terlalu kecil namun pengunjung ramai terasa panas dan sesak.Tapi aku menikmatinya.Berbeda dengan pekerjaan aku sblmnya,lingkungan sekarang lebih solid.Jarang orang bisa cari muka karena bos ada dilapangan.Menilai sendiri dan ga akan bisa di fitnah semudah membalikkan telapak tangan.

Berbeda dengan yang kmrn hanya mendengarkan satu pihak saja dan maen PHK.Kadang entah apa mereka berpikir jikalau itu nantinya akan berbuah karma bagi mereka?Ko masih dibahas?belum bisa move on ya,Mba?.Bukan masalah move on atau ngganya,tapi mendzalimi orang yg tidak tepat sdh pst Allah akan ijabah segala doanya.Walopun entah waktunya kapan,bisa hari ini,esok atau lusa.Tapi aku hanya mendoakan yang baik2 saja bagi mereka yg sdh menyakiti aku."Semoga Allah swt sll menjagamu:hartamu,keluargamu,kesehatanmu dan kehidupanmu"

Ah,jadi manjang ngalor ngidul ni!Lalu tiba2 lampu toko itu mati."Blast!!!!!".Gelap gulita bagai di gua.Awalnya aku tak merasakan hal yang aneh.Berdiri diam ditemani Teh Endah,teman konter sebelah."Tau ga..ini tu gara2 telat bayar listrik..kayaknya.."bisiknya pelan ditelingaku."Mgk bebannya terlalu berat teh.."jawabku pelan lagi yang disambut suara cekikikan Teh Endah."Hooh,pasti berat banget ditambah ada aku...".Maksud dia bgitu karena Teh Endah ini beratnya sekitar 68kg dengan tinggi hanya 154cm.Dia rutin Zumba namun makannya pun hebat.Jadwal kuliner padat merayap.Jadi kalo soal makanan dia jagonya,jago makan😁.

Tak berapa lama,tiba-tiba aku merasakan ada angin berhembus seperti orang lewat.Karena lampu masih padam aku bertanya sekenanya"Mau kemana teh Endah,awas nabrak..karunya nu ditabrakna geura.."ledekku,penasaran mau pergi kemana dia pdhl dia yang menyuruhku jangan kemana2 bisi ilang."Apa ari kamu.....".Deg!Bukan suara Teh Endah dan bukan dr sebelah kananku dimana Teh Endah berada.Tapi sblh kiriku.Tiba2 tangan kananku terasa hangat,itu tangan Teh Endah."Aku ga akan ninggalin kamu teman,karena aku ge borangan..."candanya lagi.

Aku masih terpaku."Moe,tangan kamu meuni dingin gini..kamu darah apa..bukan darah ningrat ya...coba kalo ga mati lampu bisa tau darah merah apa darah biru...".Teh Endah cekikikan lagi.Tak berapa lama lampu menyala."Hore!!!!!!"teriak semua yang ada disitu.Lalu aku menoleh ke sebelah kiri.Ga ada siapa2.Aku langsung menelan ludahku sendiri.Aku melihat ke kanan,kulihat Teh Endah masih berceloteh tapi aku ga tau ttg apa.Tiba2 pendengaran aku budek.Lalu dia menepuk pundakku"Udah,Nak..jangan dipikirin..hidup itu memang peurih broooo".Kadang Teh Endah emang garing bodorannya,tapi untuk suasana seperti ini membuatku mencair dan tdk trll memikirkan kejadian tadi.

Aku selalu berpindah2 tempat ga menetap diam disatu konter.Karena ditoko ini costumer hanya diam,kami yg berputar mencari apa yang diperlukan mereka.Sampai aku kelelahan dan diam di konter seberang,konter Teh Nita.Kulihat Teh Nita jago banget dandannya.Dia sedang asik memakai lipcream.Aku hanya memperhatikan saja.Jarakku kebetulan sedikit jauh darinya.Tapi tak ada orang lagi antara kami.Sesdh lama bercermin,akhirnya Teh Nita menoleh kearahku sambil bertanya "Bagus ngga teh....." dengan gerakan slowmotion gitu.

Aku kaget.Karena yang aku lihat bukan dia.Teh Nita memang berambut panjang,tapi berwarna blonde sedangkan yang aku lihat berwarna hitam.Matanya memang agak belo tapi ga pake softlens ini ko kayak pake softlens hitam pekat.Memang dia tadi bilang lagi nyoba lipcream warna yang slowmoving warna gelap,abu2.Tapi yang kulihat hitam.Apalagi ada mata panda di wajahnya.Bajunya....putih...sedangkan Teh Nita pake seragam dress warna hitam.

Seakan tau respon aku yang diluar ekspektasi dia,lalu dia cepat2 ambil tissue dan menghapusnya.Lalu dia menghampiriku."Tadi gw merinding...dia ada dibelakang gw..gara2 apa ya..mati lampu tadi gitu?"tanyanya padaku heran."Bukan..."jawabku.Kulihat Teh Nita memasang muka penasaran."Karena teteh dandan mirip dia..".

"Teh imoe ...bisa liat?"tanyanya pelan.Aku menggeleng "Ngga teh...cmn yang aku lihat tadi ya bgitu...wujudnya...bukan teteh..tp dia...".Kulihat Teh Nita bergidik"iya,tadi pas aku beres tanya itu ga berapa lama merinding..ada dia dibelakang aku..atuh hampura da ga maksud..."katanya sambil sesembahan ke arah yg menurutnya si "Dia" itu berada.

Aku mulai merasakan ada yang ga enak deh!Pundakku berat.Mataku seperti mengantuk.Seperti melamun.Jari2 tanganku mulai dingin sekali.Hingga seseorang mengagetkanku dari belakang."Hayo!!!ngelamun!!!"katanya.Tapi aku tak bergerak.Diam mematung."Moe?..."tanyanya lagi.

"Ah,Nit...tingali beungeutna beda ieu mah..lain si Imoe..."kata mereka lagi.Aku mulai menitikkan air mata.Aku menahannya.Aku ga mau Cici tau.Nanti aku dikeluarin kerja lagi.Akupun ditarik ramai2 turun ke bawah takut ketauan Cici nanti jd knp2.Aku disandarkan pada sebuah pilar toko.Lalu kulihat Teh Nita memijit2 tanganku sambil berkomat-kamit "Istigfar teh...lawan...jgn ikutin maunya...ayo teh pst bisa..."

Aku tak kuasa.Akupun menangis.Sesegukan.Lalu cekikikan.Hingga suara cekikikan aku sampe ke ujung.Teman2 yg lain mulai berdatangan "kunaon si imoe...kunaon eta..."menghujani dengan berbagai pertanyaan.Sampai ada seorang lelaki menghampiriku."Assalamualaikum..."sapanya.Tapi aku tak menjawab.Hanya menatapnya tajam.Namun ketika dia membaca doa apalah aku mulai melotot.Ketika aku mau berteriak,dibekapnya mulutku.Dia membisikkan kata2 ditelingaku."Ssssst!!Jangan teriak,nanti Cici marah..kamu ga jawab salam aku..kmu bukan muslim ya?"tanya lelaki itu,Hasan namanya.

Aku masih bercucuran air mata dengan ingus dimana2."Ada tissue ga ..kasian imoe..."sekilas kudengar.Mataku menatap Hasan lalu mulai berbicara manja."Aku...aku...akukan cmn mampir..cmn ikut maen disini..."kataku."Oh kamu bukan yg diem disini...kmu yang dimana?kenapa ganggu temen aku..ga boleh tau..masa kamu ga takut...?"tanya Hasan lagi.

Aku hanya mengernyitkan keningku."Kikikikiki..takut?takut kenapa?...kalian kan ga akan bisa apa-apa..."kata si Dia dalam tubuhku."Masa kamu ga takut...sama Allah swt..yang nyiptain kmu..kita aja takut lo..udah keluar dari sana,kasian imoe cape'eun..."Hasan menyuruh Dia keluar sembari baca2 doa kembali.Aku mulai berontak dengan Hasan.Tenagaku besar.Kulihat Hasan sampe merah padam mukanya."Sok rek kaluar moal?kudu dikasaran ieu mah!!!!"bentak Hasan walopun tidak keras tapi ada nada mengancam."Nyak sok...asal aing mah hayang kembang mawar beureum...."katanya lagi.Hasan tak menggubrisnya.Dibantu Teh Nita membaca semua yang bisa sambil memijit dan mengurut dari atas kepala sampai ujung kaki.

Akupun terkulai.Lemas."Moe,nanti kamu istirahat pertama ya..sok...bersihin muka kamu..."kata Hasan.Teman2 mengusapkan tissue diwajahku.Merapihkan rambutku.Membantuku berdiri."Kuat ga,Moe..."tanya mereka.Aku mengangguk.Aku berjalan gontai menuju keluar ruangan.Tiba-tiba ketika mau melewati pintu keluar seseorang memanggilku.Cici.Ah aku sdh pasrah kalo Cici keberatan dengan kondisi aku.
"Moe!!!!" sambil menghampiriku."Kamu sakit?katanya kamu pingsan...udah kuat berjalan?mau dibikinin teh manis panas ga...?".

Aku kaget.Ternyata Cici baik orangnya."Ah anu Ci..makasi sblmnya maaf merepotkan..tapi saya kuat ko,ni mau istirahat cari makan..kayaknya saya tadi pusing krn blm makan,Ci..."tolakku secara halus."Oh ya makan yang banyak..nanti kalo masuk abis istirahat..bilang aja sama Ibu..nanti dibikinin air manis..biar kmu ada tenaga...cepet sembuh ya.."Katanya sambil mengusap pundakku dan pergi berlalu."Iya Cici..makasi banyak..."seruku takut dia tidak mendengarnya.

Akupun istirahat ditemani beberapa teman2ku didlm tadi.Mereka care sama aku.Sampai dari dicariin tempat makannya,tempat duduknya,ngobrol kesana kemari yang seru biar aku ga melamun lagi.Hey!!Aku tidak melamun.Tau ga si.....