Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART23

Teman yang ternyata setan sesungguhnya


Sebelumnya aku ga mau su'udzon.Walopun bapak bilang "yang bapak liat disini orangnya tinggi,rambut panjang,lagi kusut hidupnya dan dia deket sama kamu".Tapi ko aku langsung mengira dia ya?
Beberapa tahun yang lalu,sebelum 2015,sebelum Ibuku pergi meninggalkanku,aku bekerja disebuah perusahaan distributor supplement food from USA.Aku waktu itu tengah menganggur dan dihubungi salah seorang temanku,Mba Riza."Halo,Moe..Pak Andre ngajakin join ni...lu ingetkan Pak Andre?Lu mau ikutan ga..lumayan ko gajinya.Nih Si Endang juga ikutan gabung...".Karena orang2 yang bergabung sdh cukup aku kenal ya aku mau saja.

Sampai akhirnya kita berkumpul dirmh Mba Riza untuk membicarakan ttg sistem koordinasi area Bandungnya seperti apa dan bagaimana.Akhirnya kami memutuskan Endang sebagai Team Leadernya dan Pak Andre penanggung jawabnya.Kamipun merekrut orang2 yang bisa ditempatkan dioutlet Kimia Farma,Guardian dan Watson.Aku memilih menjadi SPG saja.Aku ga mau ribet orgnya.

Karena perusahaan baru belum mempunyai kantor tetap.Teman2 mengajukan meeting kantor dirmh aku saja yang saat itu statusnya akan dijual.(karena ibuku sdh membeli rmh di Palembang dan Mas Panji di Komplek Perumahan Babakan Cianjur).Aku ijin sama ibuku dan diperbolehkan asal dijaga kebersihan dan barang2 disana.Waktu itu ibuku selalu tinggal sama Mas Panji mengingat anak Mas Panji masih kecil2.Jadi aku sendirian menempati rumah cukup besar dua lantai.

Aku membebaskan mereka untuk masak2 dirumah.Daripada jajan diluar lebih hemat.Karena meeting itu setiap tanggal tua sebelum gajian.Aku ga perhitungan.Dari masalah kendaraan pun aku ga melarang2.Aku tau teman2ku seperti apa keadaanya.Bahkan Endang saja yang hanya tinggal dikontrakan dengan 3 org anaknya yg masih kecil membuat aku kasian.Mana suaminya kerja borongan dan sering ada diluar kota.

Aku sll menyisihkan sebagian uangku untuk anaknya,karena kadang untuk beli susu aja ga sanggup.Maaf bukan aku menceritakan kebaikanku,aku yakin suatu saat ketika dia tau ttg hal ini aku hanya ingin membuka mata hatinya.Bahwa aku sangat2 menderita diperlakukan oleh orang yang slama ini banyak aku tolong.Bahkan sdh aku anggap teman baik.

Suatu hari,Endang meminta tolong padaku untuk mengantarnya ke daerah Riung Bandung dengan membawa dua bungkusan besar berisi barang jual.Disana aku bertemu dengan temannya,Vina.Katanya barang itu untuk acara event disebuah instansi.Aku pura2 bego aja si.Padahal aku tau,Vina itu bukan bagian dari perusahaan kami.Dia hanya memiliki alat kesehatan yang bisa membantu penjualan dengan sistem bagi hasil.

Tapi untuk barang mahal sebanyak itu ga masuk akal.Usut punya usut tanpa Endang sadari aku cari tau.Ternyata dia memiliki hutang disana sini dengan jumlah yang besar.Salah satunya termasuk ke Vina dan barang2 itu hanya jaminan.Jaminan apa?apakah karena tidak bisa bayar?

Hingga akhirnya Endang kesulitan bergerak.Motor dia katanya dijabel sama leasing.Sedangkan yang aku tau motor itu sdh lunas pembayarannya.Apakah dijual untuk bayar utang ke Vina dan barang2 jual itupun bisa kembali?.Akupun jd korban,dengan alasan ga ada kendaraan,aku yang masukin barang2 ke apotik,aku yang kirim laporan penjualan SPG2 yang lain,sampai anak2 bilang "yang jadi Team Leader itu kamu atau dia si?ko kamu yang sibuk..abis bensin abis tenaga".

Ya aku terlalu bodoh.Hingga orang lain memanfaatkan aku.Sampai akhirnya orang pusat mengetahuinya.Maaf aku bukan pengadu dan aku bukan tipe orang yang maen lapor cari muka walopun aku tau busuk2nya mereka semua.Bagi aku,segala sesuatu ada balasannya lambat laun apa yang kita tanam itu yang kita tuai.Bgitu pula dlm pekerjaan.