Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART12


Ditengah kegalauan itu aku bertemu teman lama.Teh Nur.Aku bercerita aku butuh kerjaan.Kebetulan Teh Nur sedang mencari partner kerja.Dia mengajak aku untuk bergabung.Ketika aku bertanya bidang apa dan gimana cara kerjanya,dia hanya menyruhku datang ke RM.Ampera dijln Suci.

Dulu RM.tsb masih terbilang jadul ya.Didepannya ada sebuah pohon dan jalan masuk yang masih berupa tanah dan bebatuan.Tak byk yang berjualan disana.Aku lupa apakah itu Ampera atau Panasera ya😁.Yang jelas,didalam terdapat 3 gubuk kecil/saung untuk yang mau makan cara lesehan.Dibelakang Saung itu terdapat tembok yang membentengi RM dengan kebun pisang.Kok tau itu kebun pisang?karena yang aku lihat dr balij tembok hanya pohon2 pisan.

Lahan parkiran juga masih berantakan.Tak tertata rapih.Terdapat dua toilet dengan atap yang bocor dan bolong juga daun2 pisang yang masuk sebagian diatapnya.Lalu Mushola kecil yg berbentuk panggung kecil dr kayu bambu.
Kalo siang hari enak buat ngadem.Tapi kalo malam hanya lampu ditempat2 yang masih ada orang aja yang nyala,selebihnya mati.Otomatis semua gelap gulita.Hanya dari jauh lampu jalan dan keramaian lalu lintas yang hingar bingar karena dekat dengan beberapa kampus disana.

Aku memarkirkan motor didekat mushola.Lalu mencari2 Teh Nur yg katanya sdh sedari tadi siang disitu.Aku datang pukul 3 sore setelah melamar kerja kesana-sini.Tak berapa lama,akupun bertemu teh Nur yg sedang berbincang2 dengan orang2 yg lebih tua umurnya."Assalamualaikum.."sapaku."Wa'alaikumsalam..."jawab semuanya yang ada disitu."Om Fajar..kenalin ini temen aku,Imoe..katanya pengen tau ttg kita.Akukan cerita kalo kita butuh orang,cuman biar enak Imoe ketemu Om Fajar dulu aja ngobrol2 dulu gitu.."

Aku menyalami Om Fajar dan semua orang disitu."Ini Bunda Amel,istri Om Fajar..trs ini Om Sidik yang jago komputernya,trs ini Kang Herman,sama ini maskot kita Kang Dani..."kata Teh Nur memperkenalkan satu per satu.Masing2 dr mereka mulai berty aku sebelumnya kerja dimana,tinggal sama siapa,anak keberapa,sdh menikah atau belum..dan yg terakhir tertarik ga sama pekerjaan yang tengah mereka lakukan.

Singkat cerita Om Fajar adalah owner pembuat pure water.Bandung mulai krisis air dan sepertinya ide ini tercetus setelah Om Fajar dan Kang Dani lama tinggal di Kalimantan sebelumnya.Hidup ditempat yang masih primitif untuk sediaan air susah karena tidak ada fasilitas dan alatnya.Om Fajar dkk akhirnya membuat sebuah alat seperti pengeboran dengan maksud memudahkan bagi mereka yang menginginkan air bersih.

Aku lihat di komputer dokumen2 dan foto2 kebersamaan mereka selama ini termasuk penghargaan atas dedikasi Om Fajar yang dianggap pelopor di Kalimantan.Nah,berbicara soal alat ini setidaknya bukan alat murah ya.Tapi mengingat skr banyak air isi ulang yg masih diragukan untuk mereka yang aware dengan kesehatan pasti tertarik.

Om Fajar mematok harga 4jt untuk alat ini diluar jasa pemasangan.Kalopun ingin memakai jasa mereka,itu dibelakang layar alias nego.Jadi tugas aku adalah mencari klien bahasa kerennya,atau masyarakat yang kesulitan dengan air.Kalo memang ada yg berminat,dari situlah nanti aku dpt bonusnya:uang.

Karena aku pada dasarnya bukan marketing medan berat jadi aku sdh ga tertarik.Walopun aku merasa mereka sangat menyenangkan.Apal meureun mun orang sunda udah ngumpul mah segalanya jd menyenangkan.Hingga pembicaraanpun terpotong adzan magrib.Wah sudah malam ternyata.Akupun baru menyadarinya.

Setelah selesai solat berjamaah,obrolanpun masih berlanjut.Bunda Amel menyiapkan kopi hangat."Imoe mau ngopi?ngeroko ngga?"tanyanya.Aku mengangguk.Tapi karena trauma dengan kopi hitam,aku hanya meminta teh manis panas saja ketika Bunda Amel menawariku mau minum apa.

Sembari menunggu,Om Fajar menjelaskan lagi ttg bisnisnya itu.Namun entah mengapa,aku merasa aku sdh berbeda.Telingaku seperti tidak mendengar apa2.Aku hanya melihat gerak bibir saja.Hingga aku seperti melamun,pandanganku kosong.Aku menahan diri."Jangan disini..."pikirku dalam hati."Jelas ga Imoe?hallowww...Imoe??"tanya Om Fajar sambil melambaikan tangannya di wajahku.

"Dia kenapa Nur..sehabis solat mukanya udah bukan muka dia yg saya liat"kata Om fajar meraih tanganku.Dipegangnya tangan dan kakiku."Udah dingin ini...Kang Dani..ieu kunaon budak?"tanya Om Fajar sambil tertawa.Kang Dani ikut memegang tangan dan kakiku."Katempelan ieu mah..ti mushola kitu?"Kang Dani berbalik tanya."Imoe...aduh..saya ga tau kamu kenapa..tapi...mgk ada yang mau kamu ceritain?"tanya Om Fajar masih memegang kedua tanganku.Aku hanya menggeleng.Tatapanku masih kosong.Kulihat Bunda Amel datang membawa teh manis pesananku.Setelah Om Fajar memberikan isyarat,Bunda Amel duduk disebelah kiriku."Hawana panas,Pah...kerasa pisan..."katanya.Disusul Teh Nur duduk dipinggir sebelah kananku."Iya Om..bener...".

Kulihat Om Fajar membaca doa.Tak berapa lama kurasakan ada aliran seperti hawa panas.yg turun ke tanganku.Seperti tersedot oleh tangan Om Fajar."Dia cantik lo,Moe..."Dia" siapa?"tanya Om Fajar.Aku hanya mengeleng pelan."Saya bawa pulang gpp ya...?"tanyanya lagi.Aku mengangguk.Sesaat tanganku seperti ada perpindahan energi..hingga aku merasakan energi itu sdh diujung jari jemariku.Namun,sontak aku menggeleng kuat "Ngga mauuuuuuu!!!!" lalu aku mencengkram tangan Om Fajar sekuat2nya."Moe,kamu lepasin..kamu ga akan kuat..ini dia tenaganya kuat banget...:"Aku mulai meronta2 dan dipegang oleh Bunda Amel dan Teh Nur."Om...matanya Om..matanya imoe...ijo...".Aku meronta sambil mulai meliuk2an tubuhku."Pah....?"tanya Bunda Amel khawatir krn melihat Om Fajar matanya memerah dengan peluh keringat bercucuran.

Termasuk lama aku berinteraksi dengan Om Fajar seperti itu,hingga akhirnya Om Fajar menyerah.Aku mulai menangis sesegukan dan mulai melemas,akupun terkulai.Bunda Amel dan Teh Nur memijit2 kaki dan tanganku sambil berdoa."Istigfar,Moe...".Om Fajar berdoa dan mengusapkan telapak tangannya ke wajahku.

Setelah aku normal kembali,Om Fajar menyuruhku menceritakan ada apa sebenarnya.Akupun bercerita sedetail mgk disaksikan mereka semua."Moe...dia ga mau pergi..dia suka sama kamu..tapi yg namanya jin atau setan tempatnya bukan disini..(sambil menunjuk aku)..sdh berapa lama kamu bgitu?"tanyanya."Hampir 2 th,Om...".Kulihat Om Fajar geleng2kan kepalanya."Uyuhan kuat Dan..."katanya sambil menatap Kang Dani."Moe..yang aku lihat dia cantik..entahlah..jin atau setan bisa berwujud apa aja..semau dia..pas td ditanya mau ga ikut aku,dia ga mau..dan auranya keluar warna ijo...lalu badan kmu tadi sedikit meliuk2 apa ada kaitannya sama ular?"

Aku mènggelang lagi,karena aku sendiri ga tau."Iya tadi aku liat mata kamu bersinar ijo..."tambah Teh Nur."Kamu pengen sembuh,Moe?"tanya Kang Dani tiba2.Aku mengangguk."Buang jauh sugesti ttg hantu yang katanya ini itulah..kamu udah berobat kesana sini..udah stop!skr kamu fokus aja..bagaimana merubah mindset kita menjadikan yang ada jd tidak ada"

"Kamu berasumsi si hantu itu ada karena sugesti kamu mengiyakan itu dia,maka adalah penampakan dr sugesti itu.Nih ada cerita,Ada seorg pemuda pengelana..datang ke gubuk tua..karena melihat gubuk itu seram..dia mulai berpikir.."wah ini pasti ada hantunya nih.." maka ditengah malam dia mau buang hajat krn sdh berpikir makhluk lain itu ada akhirnya ya..dia bertemu dengan sosok diluar nalar kita.Tapi kalo dr awal melihat gubuk itu adalah rumah untuk berteduh sementara dan besok harus fit untuk melakukan perjalanan berikutnya,ga akan kepikiran kalo digubuk itu ada makhluk lain selain dia.Ngerti ga?"

"jadi..memang kamu sdh terbuka,dipunggung sebelah kiri kamu..ada lubang..sebagai jalan masuk mereka harusnya itu ditutup lagi,tapi krn kamu sdh melakukan ruqiyah dan yg ngeruqiyahna teu baleug..jd gini..nah skr dr pikiran kamu aja dulu..kalo terasa ada yg lain dlm diri kamu..anggap aja ga ada yg terjadi
Biasa 2 aja..jangan terlalu mendalami peran mereka2 yang tidak pantas ada dalam diri manusia.Hanya Allah yang mempunyai jasad dan jiwa kita,Moe..bukan mereka..lawan..."

Aku hanya mengangguk walopun aku cukup tau itu tidak mudah setelah dua tahun berlalu.Andai mereka tau usaha aku seperti apa untuk terlihat normal.Aku ga mau sendirian.Aku ga mau disangka orang aneh.Aku ga mau punya temen "bgituan".Tapi aku berusaha menerimanya,memikirkannya,dan mencoba mengaplikasikannya dlm kehidupan sehari2.

Akhirnya sdh begitu malam,kulihat jam tanganku.Jam 10mlm.Om Fajar menawariku nebeng mobil dia untuk diantar pulang.Tapi karena aku bawa motor jd aku cmn meminta tolong pindahkan motor sampe ke depan jalan.Aku trauma.

Selepas itu aku tak pernah bertemu lagi dengan Om Fajar dkk.Hanya via WA komunikasi kami karena aku memutuskan pulang ke Palembang.Bertemu keluarga besarku.Byk pengharapan termasuk katanya dengan melintasi lautan kekuatan mistis yg mengganggu kita,akan hilang.Katanya