Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART14


Dalam mimpi itu aku melihat seorang anak kecil,perempuan.Berdiri didepan rumah Ibu memakai gaun putih.Dia tersenyum padaku.
"Kamu siapa..ko baru liat..?"tanyaku.Dia hanya tersenyum."Kesini sama siapa?"tanyaku lagi.Lalu dia menunjuk ke arah belakangku.Kulihat seorg perempuan dengan rambut panjang menatapku tajam."Ah dia lagi..."pikirku."Kenapa si kamu selalu ngikutin aku terus..cape tau!!!"tak kusadari aku mengeluarkan kata2 itu krn sdh lelah dgn semua hal bodoh ini.

"Kenapa....kamu ga akan bisa mau segimanapun sejauh apapun.."katanya sinis."Oh ya?emg kamu siapa?Tuhan?".Dalam mimpi aku kembali merebahkan diri di kasur menghadap tembok dan mencoba tertidur.Masih dalam mimpi,tiba2 ada yang menarik aku menggeser sampai perutku menempel ditembok.Aku merasakan ada yang menarik perutku.Aku pun diangkat menempel tembok ke atas.Aku berontak.Rasanya sakit.Aku berdoa komat kamit.Terasa panas dingin badanku.Aku menoleh ke belakang,kulihat Ibuku tengah tertidur dibawah sana.Aku coba berteriak,tapi tak ada suara dari mulutku."Ga usah berusaha melawannya..kamu ga akan bisa..hahahahah"bgitu katanya lagi.Tiba2 air mataku mengalir dr kedua sudut mataku.Aku sdh pasrah.Andai Allah masih menyayangiku pasti dia melindungiku.

Tak berapa lama,aku melihat ada cahaya terang bulat datang dr atap rumah.Akupun merasa ditarik lepas dr tembok itu.Aku merasakan ada yang sedang memperebutkan tubuh aku."Kamu ga akan bisa membawanya..Dia bukan milik kamu..bukan milik siapapun..Allah swt adalah pemilik kamu..seharusnya kamu malu..".suaranya nge-bass banget kayak seorang kakek2.Akhirnya aku terlepas dan melayang2 diatas.Samar2 aku mendengar suara perempuan itu tertawa "kikikikiki..kita liat saja seberapa lama dia bisa....kikikiki...".

Aku melayang..lalu turun pelan2...pelan sekali hingga bisa kurasakan ada tenaga hangat disekelilingku.Akupun kembali ke tempat tidurku dengan kondisi terlentang.Tak berapa lama aku mendengar suara Adzan subuh awal.Kulihat Ibu sdh tidak ada disampingku.

Aku beranjak ke dapur untuk ambil air mudhu dan kulihat Ibu tengah memasak."Eh udah bangun.Mandi ya Mama siapin air hangat...".Aku menolaknya"Nanti aja Ma mandinya..agak siangan..jam segini mandi ntr aku kabulusan.."."Inikan bukan Bandung,bentar lagi juga gerah banget...".Tak ku hiraukan.Karena aku langsung masuk kamar dan solat.

Setelah semua beres kamipun sarapan bersama.Bapak baruku itu bernama Bapak Sofyan.Terlihat beliau seumuran dengan Ibu.Tak byk berbicara dan terkesan pendiam.Apa mgk krn canggung karena kami seperti berada didunia yang berbeda.Walaupun sesekali dia berty ttg kota Bandung atau ttg pekerjaanku.

Aku menganggur.Ah aku hanya bersandar dikursi balai bambu didepan rumah sambil memandangi aktifitas warga disini yang lalu lalang.Kuhembuskan nafasku yg berat.Kulihat Ibu mengahmpiriku."Gimana semalem tidurnya nyenyak ga...?"tanyanya.Duh males bgt harus diinget2 mimpi semlm."Biasa aja si,Ma..kenapa?"tanyaku."Soalnya kamu mengigau..sambil nangis..mimpi buruk apa...?".Oh ya?aku jd mengingat kembali."Aku lupa mimpi apa,Ma..."jawabku sekenanya.

Hari itu aku habiskan untuk mengunjungiku semua saudara disana.Termasuk Eyang Putri yg kini sdh berusia 90th.Ibuku 6 bersaudara.5 perempuan dan 1 lelaki.Jadi kebayang dong dengan kabar aku datang semua ingin bertemu.Hingga sore menjelang aku kelelahan.Aku merebahkan diri disofa depan tipi."Udah mandi belum?"tanya ibu lagi."Udah,Ma...nunggu magriban nanti aku mau maen di rmh Mas Teguh.."

Sesaat adzan berkumandang.Aku masih tertegun didepan tipi."Eh katanya nunggu magriban..itu udah adzan ko malah bengong".seru ibuku membuyarkan lamunanku.Entah melamunkan apa.Aku tak menjawab dan melangkah lemas ke belakang rmh.Saat ambil air wudhu,aku hanya membasahi pergelangan tangan berulang.Dalam hati aneh..ini bukan berwudhu.Aku menyadari ada yg salah.Sampai aku beristigfar dan kembali mengulang gerakan berwudhunya.

Lalu aku masuk kamar,mulai solat magrib.Tapi aku menyadari ini bukan aku.Rasanya malas dan pas rokaat kedua..aku hanya duduk terus tak berdiri2 lagi..aku melawannya hingga aku selesaikan sampai rakaat tiga.Biasanya aku wiridan..tapi entah rasanya malas..akhirnya aku membuka mukenaku dan duduk kembali disofa."Ga ngaji?ngaji atuh jangan nonton tipi terus...."aku mulai kesal dengerin ocehan Ibuku.Tapi aku menahan sesuatu yg ingin kukeluarkan dr dalam mulut ini."Ma...."aku memegang tangan Ibuku."Pundak aku panas...berat...."kataku.Ibu menatapku.Aku mulai meneteskan air mata lagi.Ibu berlari kekamar dan mengambil air doa."Istigfar,Im..istigfar...".Aku sdh ga bs menahannya.Aku ga kuat.Akhirnya keluarlah suara teriakan yang panjang dan lama.Ibuku panik.Diambilnya hape lalu menelpon Mas Teguh."Teguuuuh!!bisa kermh ga..ini...imoe...imoe....sinilah!!Cepet kermh sebentar!!!!".Lalu ibu mengelus2 pundakku."Istigfar ...Astagfirullah hal'adzim..Laillahailallah...Muhammad Rasulullah...".

Tiba2 pintu samping terbuka dan masuklah Mas Teguh."Kenapa,Mama...ditanya kenapa ko ga dijawab..aku panik ini...."katanya."Ini adikmu....tadi abis solat ko malah gini..."kata Ibuku sesegukan tak tega melihat aku yang katanya muka memerah..urat2 dileherpun keluar dan mata yang meisyaratkan kesakitan.

Mas Teguh merangkulku dan membacakan ayat kursi ditelingaku."Kamu siapa...jangan ganggu adik saya..keluar!!!"katanya."Ga mauuuuuu..."jawabku dengan suara yang katanya parau dan seperti suara lelaki.Mas Teguh terus berdoa sambil menarik sesuatu dr pergelangan tanganku.Bukan karena dia "bisa" tapi katanya itu memudahkan kita cepat tersadar dan kembali normal.

Tak berapa lama Teh Muty kakak iparku datang bersama anak2nya.Melihat aku kesurupan.Kulihat dia meneteskan air mata.Apakah aku sedemikian kelihatan menyakitkan kah?Alhamdulillah akhirnya aku terkulai lemas.Ibu menyuruhku meminum air putih yang banyak."Kamu abis dari mana?"tanya Mas Teguh."Ga abis dari mana2 td sama Mama cmn datang kermh sodara2 sm eyang td siang itu juga.Kayaknya si yang dr belakang..itukan dulu masih pohon2 kayu.Sebelum kamar mandi jadi..tiap malam rame gontrang gantreng tu makhluk itu ganggu Mama makanya tak tebang semua."ujar Ibu sembari mengelus2 rambutku.

"Eta kunaon ceurik deui...?"tanya Mas Teguh ke Teh Muty.Kulihat dia menyeka air matanya"Karunya we ningalina..sampai bgitu rasanya seperti apa,Im...?"tanyanya kepadaku."Aku hanya menggelengkan kepala lemas."Sehat sehat ya,Moe..jangan melamun..jangan diikutin maunya apa...lawan..."kata Mas Teguh.Aku hanya mengangguk.