KISAH MISTIS PENDAKIAN GUNUNG SIBAYAK PART2

Bule Yang Tersesat


Dari sebagian besar pendaki mancanegara (bule) yang sering mendaki Gunung Sibayak lewat jalur wisata, mereka memilih mendaki sendirian. Dengan alasan karena jarak tempuh yang pendek, bisa ngikutin jalur yang ada dan lainnya. Banyak juga yang sengaja tidak membawa teman orang Indonesia atau guide dari kampung sana, mungkin karena menghemat biaya atau juga kelewat Congkak.


Karena ceritanya itu malam dan lagi kedinginan, ane gak fokus dengan asal si Bule, apa dari Western atau Jepang. Whateverlah yaa.. yang penting yang mau ane ceritain ini tentang pendaki Bule yang tersesat di Gunung Sibayak.

Kita umpamain orang Jepang aja yaa.. Sebut aja nama pendaki ini Namoto, pria usia sekitar 24 Tahun yang hobi mendaki gunung. Karena hanya bisa berbahasa Inggris dan sedikit menguasai bahasa Indonesia, Namoto emang agak kesulitan untuk berkomunikasi dengan warga sekitar. Namun, dirinya sukses bisa mencapai kaki Gunung Sibayak dan mampir ke warung mbak Yani.

Mbak Yani yang lulusan SMK Perhotelan ini bisa mengimbangi Bahasa Inggris-nya si bule. Mbak Yani malah menyarankan agar si Bule bisa menyewa Guide setempat. Karena bule-nya gak ada teman sama sekali. Takut aja kesasar atau gimanaa gitu.

Mbak Yani : Sir, mending pake Guide aja daripada sendirian. Ntar nyasar loh..
Namoto : No, Thanks. Saya bisa sendiri kok. Lagian ini satu jalur aja kan
Mbak Yani : Right, tapi kan kamu belum pernah kesini sebelumnya. Nanti kamu milih jalur yang salah lagi
Namoto : Tenang saja, gak apa-apa kok aku sendirian. Aku pasti ikutin jalur yang dilewati pendaki aja.

Si bule masih keukeuh ingin jalan sendirian. Karena jarak pendakian dari jalur wisata emang pendek dan cepat, jadi dia merasa gak butuh bantuan tambahan Guide.


Dengan perbekalan seadanya dan memang tidak berniat untuk nge-camp diatas, bule Jepang ini dengan santai mendaki Gunung Sibayak. Setapak demi setapak, jalur pendakian dilewatinya dengan mudah. Sesekali, nafasnya terasa terengah-engah karena beberapa jalur pendakian yang menanjak.

Sampai akhirnya ia di pelataran kawah Gunung Sibayak. Bule itupun menjajal naik ke Puncak Gunung Sibayak dan berfoto narsis sendirian. Lalu, ia pun turun dan kembali menikmati keindahan pelataran gunung.

Lalu..
Namoto melihat ada jalur setapak dibelakang kawah gunung. Karena rasa penasaran, bule Jepang ini mencoba menelusuri sampai mana jalur ini. Rasa penasarannya tersebut membuatnya kehilangan arah pulang. Namoto pun akhirnya TERSESAT didalam HUTAN !






Hari sudah mulai malam dan si bule Jepang itu gak turun-turun. Padahal, Namoto udah naik dari jam 10 pagi. Perbekalan Namoto untuk nge-camp juga gak ada dan hujan pun turun dengan derasnya.

Mbak Yani khawatir, jangan-jangan si bule Jepang ini tersesat. Ia pun akhirnya menghubungi warga sekitar. Setelah ditunggu sampai keesokan harinya, tidak ada wujud Namoto turun ke kaki gunung. Sebagian warga akhirnya mendaki Gunung Sibayak untuk mencari Namoto. Saat berada di pelataran gunung, para warga tidak menemukan Namoto dan jejaknya. Pendaki lain juga tidak melihat ada bule yang sedang menginap di pelataran.

Warga pun bergegas turun dan segera melaporkan ke pihak BASARNAS atas hilangnya si bule songong ini.


Satu hari pencarian.. hasilnya NIHIL. Si bule tidak ditemukan. Para warga dan Tim Basarnas dibantu pendaki lainnya akhirnya menghentikan pencarian di hari pertama. Mereka lalu melanjutkan pencarian di hari kedua. Tapi hasilnya tetap sama.

Hari ketiga, saat tim Basarnas mengerahkan anggotanya dan helicopter mengelilingi kawasan Gunung Sibayak, mereka menemukan sesosok tubuh tergeletak di pinggir aliran sungai. Dan saat dievakuasi, ternyata itu si bule Jepang. Tubuhnya sangat lunglai, dehidrasi, mengalami beberapa luka lebam. Untungnya si bule masih punya banyak nyawa..


Pencarian si bule Jepang pun sukses dan Namoto dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Saat disuguhi makanan dan minuman, si Bule yang sudah agak fit langsung melahap makanan yang ada didepan matanya dengan buas. Kayaknya emang 3 hari ini dia kelaperan banget..

Setelah tubuhnya agak mendingan dan bisa diajak berkomunikasi, akhirnya Namoto cerita tentang kisahnya yang sampai tersesat…

Saat dia penasaran dengan jalur kecil dibelakang kawah Gunung Sibayak, dia tak sadar telah mengikuti jalur itu hingga masuk kedalam hutan. 

Ketika tersadar dia sudah tersesat, dia bingung mencari jalan pulang kearah Gunung Sibayak. Karena dia sudah berada didalam hutan yang lebat dan gelap.

Namoto terus berjalan tak tentu arah..
Sampai akhirnya..


Dia berada di sebuah perkampungan warga..
Melihat banyak warga, dia merasa lega..
Karena dia sudah bertemu dengan pemukiman orang..

Saat itu, dia melihat para warga sedang asyik berpesta..
Ada api unggun.. Ada alunan musik.. Ada banyak makanan..
Para warga juga berlalu lalang didepannya..

Lalu, Namoto berhenti di satu meja yang dijaga salah satu warga.
Meja tersebut berisi beragam jenis makanan yang sangat menggoda selera
Karena Namoto merasa lapar, dia akhirnya mengambil salah satu makanan tersebut.


Anehnya.. tangan Namoto seperti angin, tidak bisa menyentuh makanan itu..
Dia kembali meraih makanan itu lagi, tapi hasilnya sia-sia. 
Dia sama sekali tidak bisa menyentuh makanan itu..

Para warga yang berlalu lalang didepannya juga tidak menghiraukannya.
Sudah berapa kali dia mengajak bicara orang-orang didekatnya, tapi tidak ada yang menggubrisnya.. 

Namun, Namoto masih tetap tidak sadar, kalau dia berada di dimensi lain..
Dia terus berjalan melewati kerumunan warga tersebut. 
Sampai akhirnya.. dia pingsan dan ditemukan oleh tim Basarnas di tepian aliran Sungai.

Salah satu anggota tim bertanya, bagaimana perawakan warga di pemukiman yang ia datangi..
Jawaban si Bule ternyata membuat semua orang yang mendengar langsung MERINDING..

Namoto : Tubuh mereka kecil semua, tapi wajahnya sudah tua. Kaki mereka juga terbalik. Saya kira itu memang ciri khas warga sini.

Dan Semua Terdiam..

Lalu petugas kembali mengajak Namoto ngobrol..

Petugas : Lalu kamu makan apa disana?
Namoto : Saya tidak makan dan minum apapun, sampai saya ditemukan oleh kalian.




Diakhir obrolan kami tentang bule itu, mbak Yani bilang kalau nasib bule itu termasuk beruntung. Karena dia tidak lama tersesat dan disesatkan oleh Orang Bunian/DAPA, makhluk kecil berkaki terbalik.Orang Bunian terkenal suka jahil dan menyesatkan pendaki dengan jejak kakinya yang terbalik


Namoto juga tidak bisa memakan makanan yang ada di kampung Orang Bunian tersebut. Kalau sampai dia memakannya, kemungkinan besar Namoto tidak akan kembali ke dunia untuk selamanya. (dalam artian, rohnya akan terus tersesat didalam hutan tersebut)