Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART11

Pelipur Laraku datang


Sebenernya cukup sulit untuk mencari kosan dan berpindah2 tempat.Membuat aku cukup pusing.Tapi hampir dua tahun berlalu dan aku hanya ingin merasakan hidup nyaman seperti dulu lagi.Ditengah kesedihan ini akhirnya mama datang ke Bandung.Diantar kakak ku yang sdh tau lebih dulu kondisi aku seperti apa.

Aku ajak ketemuan di warung ibu,sekalian aku memperkenalkan orang2 yang selama ini baik terhadapku,menganggap aku adalah bagian keluarga mereka.Keluargaku penasaran aku tinggal di rmh sprti apakah.Tapi sayang krn sdh malam,kakak hanya mengantar mama sampai parkiran Sabuga belakang.Karena kakakku juga cukup tertegun ketika bertanya :"Rumahnya masuk ke dalam deket sungai?".Mgk dalam pikirannya tempat yang sesunyi dan seseram ini ada sebuah perkampungankah?

"Mas ga bs antar,maaf..mas bawa anak2 takut ada apa2..mama katanya mau nginep dikosan kamu,besok pagi Mas jemput ya disini,karena mobilnya kan ga bs masuk".Aku hanya mengiyakan.Lagian sdh mau berkunjung dan ingat padakupun sdh senang dan bahagia.

Mama aku antar berjalan kaki.Gelap dan licin."Im,seriusan kamu tinggal ditempat kayak gini?masih jauh ga?"tanyanya seperti khawatir dan kasian liat aku."Ya mau gimana lagi,Ma..aku cari tempat yang mau menerima aku dan nyaman buat aku.Awalnya si,Ma..besok2 aku mau cari kosan baru".Sambil berjalan Mama menatapku."Lagi?udah berapa kali pindah kamu,Nak?".dia mengelus kepalaku.Sedih rasanya ma,kalo diceritain mah,jawabku dalam hati.Tapi aku hanya hanya tersenyum."Berapa kali ya,Ma?"dengan mimik pura2 mengingat.

Tak berapa lama kami sdh sampai.Aku perkenalkan ibuku kepada seluruh keluarga ibu warung.Mama memberikan sedikit beras hasil panen di palembang dan beberapa oleh2 kecil."Maaf kalo Imoe merepotkan selama disini terimakasih sblmnya sdh mau menerima anak saya dengan baik"ujarnya.Kakek dan Nenek senang dan bbrp kli minta maaf kalo keadaan rumahnya tidak semewah yg dibayangkan.Aku rindu kesederhaan itu,kecuali adik ibu yang selalu sinis terhadapku.

Mama melihat kamarku."Ini furniture punya mereka semua?kamu punya apa,Im...".aku lagi2 tersenyum."Aku ga py apa2 mama..tp ga usah khawatir menjd anak kos sdh terbiasa bgini ko...".Malam itu aku habiskan bercerita semuanya.Mama hanya menangis memelukku."Im,pulang yuk ikut sama Mama..disana ada ustad yg baik..insyaallah kalo berjodoh kamu bs sembuh.."Yah....aku juga sempat berpikir bgitu.Tapi aku tidak mau sebelum aku sehat betul."Mungkin nanti mah..ketika aku sdh tdk menemukan orang yang tepat disini yg bisa nolong aku."jawabku klise."Mama selalu berdoa kamu sll dlm lindungan Allah swt,mama yakin pasti kamu bs lewatin.Kamu jangan terlalu byk mengingat kesedihan dan pikiran yg negatif ya...".

"Mungkin ada salah mama dengan segala kekurangan mama sebagai orang tua belum bisa membahagiakan anak2nya..mama minta maaf..".Aku langsung meraih tangannya."Justru aku,Ma sebagai anak minta maaf atas semua yg pernah membuat mama sakit hati baik yg disengaja ataupun tidak,anak juga manusia biasa,Ma...semoga Mama tidak dendam dan memaafkan dengan tulus.Aku minta doanya semoga aku bisa lalui ini dengan hati yg bener2 ikhlas".

Bgitulah.Kami bercerita sampai tengah malam.Ditengah tidur lelapku,Mama kulihat ke kamar mandi dan solat malam.Kulihat dia menangis.Aku tak menyalahkan siapapun atas keadaan aku ini,hanya ingin cepat berakhir.Walopun aku tak tau kapan itu.

Keesokan harinya Mama pamit krn ga enak kalau trll lama dirumah ibu.Akupun sempat bercerita alasan aku mau pindah.Mama hanya memberikan sebuah wejangan hidup yg membesarkan hati.Jin,Setan dan Manusia itu sebenarnya hidup berdampingan dan memang ada disekitar kita,tapi ditempat dan alam yang berbeda.Bukan dalam diri kita.Manusia hanya bisa berusaha dan sabar dan mengakui kesalahan hidup yang entah kepada siapa kita lakukan.

Waktu berlalu,akupun mulai mencari2 kosan murah lagi.Akhirnya karena diburu dateline,akupun terpaksa menempati kosan yg ada.Setelah pamitan sblmnya dan merapikan barang2 aku pindahan.Lokasinya tak jauh dari tempat ibu,jalan cihampelas didepan SMU pasundan 2.

Kosan itu berada di bawah ruko kecil,bukan ruko si tapi ruangan2 yang disewakan untuk usaha.Jadi aku harus melewati pintu yang turun kebawah.Mgk awalnya sebuah rumah tapi entah mengapa akhirnya disewakan.Sebenanrnya lembab,karena berasa ada di bawah tanah tapi krn ada kamar mandi didlmnya akupun terpaksa mengambilnya.

Memang aura disana sdh tak nyaman.Tapi aku hrs berusaha mengubah sugesti ttg hal2 mistis.Jadi aku hanya menjalani.Setiap pulang kerja aku sll memutarkan murrotallan di hapeku.Sampai aku tertidur.Hingga suatu malam,aku terbangun dan entah mengapa mataku menuju ke arah pintu.Seakan2 ada seseorang disana sedang berdiri.Dalam pikiranku mendeskripsikan,seseorang itu atau entah apa..berbadan tinggi sampai keatas dahan pintu,berbaju putih dan berambut panjang.

Aku segera membalikkan badan dan bantalku tepuk2.Sambil berdoa surat2 pengusir jin dan setan.Akhirnya aku tertidur kembali.Dalam tidurku aku bermimpi.Wanita itu.Tengah berdiri didepan pintu.Dalam bahasa sunda berkata kepadaku dengan tatapan sinisnya: "Maneh rek indit kamana deui?da moal bisa jauh ti urang.."lalu terdengar dia cekikikan.Astagfirullah.Aku terbangun dan kulihat jam 3.Aku tak bisa tidur kembali.Aku hanya mengambil air wudhu dan solat.Lalu selesai itu aku tak memejamkan mata hingga aku berangkat kerja.

Oh ya,ditempat kerja yang baru dipurnawarman aku berteman dengan seorang perempuan bernama Irma.Aku tak byk cerita ttg apa yg terjadi padaku.Tapi aku merasakan ada yg berbeda dengan dia."Teh imoe,are u okay?"tanyanya pagi itu.Sebelum toko buka,kami diperbolehkan untuk grooming terlebih dahulu."Yesss...why??"tanyaku heran."Ngga si...cmn beda aja,kayak bukan teh imoe yg kmrn2 soalnya".Aku penasaran.Apakah dia bisa melihat siapa sbnrnya yg tengah ada dlm diri aku.Karena setelah malam itu aku merasa badanku ini melayang dan seperti bukan aku.

Dari awal bawa motor,karena posisiku dicihampelas,aku sebenarnya tinggal melajukan motorku kebawah,lalu belok ke arah wastukencana lurus ke arah Purnawarman.Tapi hari itu motorku malah lurus ke arah Merdeka lalu ke jalan Braga,belok ke arah jalan Sunda terus belok ke arah Gor Saparua,memutar ke RS.Halmahera belok ke jln riau menuju Yogya Riau Junction dan memutar lagi ke Merdeka dan baru belok ke jalan Purnawarman.

Apakah itu suatu kebetulan atau bukan?aku tak tau yang pasti aku merasa ada sesuatu yg menggeraknnya dan aku menyadarinya."Emang aku hari ini kenapa,Ir?"tanyaku."Em...bukan teh imoe..aku liat wajahnya...gelap..ungu..suram..judes..dan kayak ga suka ada disini..atau mgk ga suka teh imoe ada teman disini..".Oh ya?Memang tanpa disadari aku perhatikan dari awal kejadian sepertinya aku selalu sendiri."Teh imoe,aku pindah ya duduknya...soalnya dia ga suka sama aku".Aku hanya mengangguk."Iya,Ir gpp...santai aja..dah biasa ko.."

Bgitulah hingga akhirnya aku mengalami kejadian naas.Seorang pelanggan meminta dibikinkan bon/nota untuk barang yg dia beli agar bisa diklaim.Kenapa harus bon/nota kan nanti ada struk di kasir.Karena katanya itu semua bisa diklaim kalo memakai bon/nota yang ada cap dr tokonya.Perusahaannya tidak menerima struk saja.

Tanpa pikir panjang aku membuat nota bukti pembelian seperti apa yg tertera di struk pembelanjaan dan dicap.Pelanggan itupun pergi.Hingga suatu hari,ada dua orang yang mengaku dr perusahaan tertentu meminta crosscek apakah ada pembelian barang2 di sebuah bon/nota pada tgl kejadian.Kepala Toko melihat bon/nota tsb dan berty siapa yang membuatnya.Aku mengakui,karena aku pikir itu tidak jadi masalah toh sesuai dengan struk pembelanjaan.Bukan manipulasi data atau sindikat pencurian barang.

Tapi akhirnya aku disidang dan SP3 karena walaupun aku memang tidak melakukan tindakan penipuan atau kecurangan,tapi dengan memberikan bon/nota dengan cap toko itu salah besar.Apalagi tanpa sepengatahuan Kepala Toko.Akupun diPHK!!!

Aku menerima.Walopun hati kecilku menangis.Karena hanya sebuah bon/nota bukan krn aku menghilangkan barang,mencuri,sindikat penipuan atau apapun itu.Akupun mulai depresi.Aku bingung.Aku harus cari kerja kemana.Aku butuh uang.Untuk makan sehari2,berobat,bayar kosan...ah kacau deh pikiran aku saat itu.