KISAH MISTIS PENDAKIAN GUNUNG DEMPO PART2

Melihat Kerajaan di Gunung Dempo


Sumatera Selatan memang terkenal sebagai tempat kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Dari sejarah yang ane baca dan ane telusuri dari sejarahwan Sumsel, kawasan Kerajaan Sriwijaya itu luas, bahkan bisa hingga seluruh Pulau Sumatera. Raja Sriwijaya juga suka ekspansi ke pulau lain untuk memperluas kawasan kekuasaannya, namun akhirnya kalah dari kekuatan Kerajaan Majapahit.

Walaupun hingga kini, belum diketahui pusatnya Kerajaan Sriwijaya, tapi banyak yang meyakini bahwa Kerajaan Sriwijaya itu pusatnya berada di Gunung Dempo..

Disini ane akan ceritakan tentang penampakan bangunan kerajaan yang mungkin aja itu benar adalah Kerajaan Sriwijaya. Ini cerita dari teman ane..

Temen ane, Andra bersama teman-temannya, menemani Budi, tamu dari pulau Sulawesi, mendaki Gunung Dempo. Perjalanan dari Palembang ke Pagaralam pun mereka nikmati dengan suka cita. Sesampai di Kampung IV dibawah kaki Gunung Dempo, mereka memulai perjalanan ke Pintu Rimba. Setelah sampai ke Pintu Rimba (disinilah awal mula pendakian), Budi melihat dua sosok orang yang berdiri diantara Pintu Rimba. Mereka berpakaian seperti prajurin kerajaan dengan kostum lengkap dan tombak dan perisai ditangannya.

Dua prajurit tersebut seakan menjaga wilayah pertama dari Kerajaan. Penampakan itu hanya Budi yang melihat, sedangkan teman-teman lainnya tidak melihat. Karena baru pertama kali, Budi beranggapan kalau mungkin itu memang warga sekitar yang bertugas dibawah kaki gunung dan tidak menceritakan ke teman-temannya.

Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan hingga ke Puncak Gunung Dempo. Selama perjalanan ke puncak, tidak ada hal yang aneh-aneh yang dialami Budi. Dari puncak Gunung Dempo, mereka lalu melanjutkan turun ke pelataran.

Namun, alangkah terkejutnya Budi.
Ditengah perjalanan turun ke pelataran, dia melihat bangunan kerajaan yang sangat megah. Lagi-lagi, Budi masih belum sadar bahwa dia sendiri yang melihat penampakan tersebut. Dia masih mengira, mungkin bangunan kuno tersebut adalah peninggalan bangunan bersejarah di kawasan Gunung Dempo.

Setelah sampai ke pelataran.. 
Dia berjalan dan memasuki kawasan kerajaan tersebut. Budi melihat banyak sekali orang didalam kerajaan tersebut. Orang-orang yang ada didalam kerajaan tersebut menggunakan pakaian tempo dulu.

Mereka semua berlalu lalang didekat Budi dan teman-teman dengan santai, seperti melakukan aktifitas seperti biasa, tanpa merasa terusik dengan kehadiran Budi dkk. Bahkan, disana juga seperti ada pasar warga. Budi masih belum sadar kalau yang dilihatnya itu bukanlah sungguhan.
Setelah sampai ke puncak Merapi Dempo, mereka memutuskan segera turun gunung dan pulang ke Palembang.

Sewaktu di Palembang, Budi baru menanyakan perihal apa yang dilihatnya.

Budi : Ndra, di Gunung Dempo ramai juga ya warga yang disana

Andra : Kalau dikampung IV emang ramai, disana kan banyak warga transmigran dari Jawa yang bekerja sebagai pemetik daun teh.

Budi : Bukan di Kampung IV, tapi pelataran Gunung Dempo

Andra : Perasaan waktu kita muncak, Cuma ada beberapa pendaki aja yang mendaki. Gak ramai-ramai amat kok

Budi : Lah, saya lihat di pelataran, ada kerajaan besar dan orang-orangnya ramai. Baju yang mereka pakai juga kayak orang dulu. Di pintu rimba juga ada dua penjaga yang berdiri berjaga didepannya.

Andra : Salah lihat kali kamu. Disana gak ada aktifitas apa-apa, selain pendaki dan warga yang naik kesana. Mereka juga gak lama menginap diatas gunung.

Budi : Terus yang saya lihat kemarin apa coba???

Dan semua bingung dengan apa yang dilihat Budi..