Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART4

Ada sesuatu dalam perut aku part II


Setelah kejadian itu,semua teman2ku pulang ke rmh masing2.Tinggal aku sendiri ditemani Teh Lina dan suaminya.Mereka berniat mengantarkan aku pulang ke Cijambe,kerumah Teh Wawa.Sesampainya dirumah,Teh Lina langsung pamitan pulang.Tidak ada kejadian berlanjut hy saja aku tetap tidak bisa tertidur.Selalu bisa tertidur setelah adzan shubuh awal.


Esok harinya,ditempat kerja Teh Lina bercerita.Jikalau malam sesudah mengantarkan aku pulang itu dia didatangi oleh sosok perempuan.Ketika ingin buang air kecil tengah malam dia melihat sosok itu sedang duduk didpn tv.Wajahnya tertutup rambut panjang dengan baju yang lusuh seperti kena tanah basah.Dia terlonjak kaget dan mulai komat kamit baca doa.Tapi dia penasaran.Dia sempet komunikasi dlm hati dengan sosok itu.

"Kamu siapa?".tanya teh Lina."sosok itu awalnya tak menjawab."Kalo kamu datang kesini cmn mau ganggu saya..silahkan pergi..ini bukan tempat kamu".Tiba-tiba sosok perempuan itu menjawab "saya temennya imoe...".Sambil berdoa teh Lina cepat2 masuk ke kamar.Bulu kuduknya tak berhenti berdiri.

Mendengar itu aku merasa bersalah.Aku dlm hati bersumpah serapah benci dgn keadaan seperti ini."Kamu jangan byk melamun.Skr sholat dulu biar kamu tenang...".Akupun menurutinya.Aku berjln ke arah mushola yg ada dibelakang.Mengambil air wudhu dan sholat.Terasa bulu kuduk merinding dari ubun2 kepala sampai kaki tiada henti.Aku tak kuasa menangis.Ada rasa lelah aku bgini.Aku hanya masih yakin yg terjd pada diriku bukan karena almarhum temanku.Tapi jin yang menyerupainya seperti itu.

Menuju sore akupun pulang.Ketika magrib menjelang aku mengambil air wudhu dan sholat.Sesudahnya aku mengaji.Tapi tiba2 aku menangis.Teh Wawa mengajakku berbicara."Lawan,Moe...istigfar..zikir...lawan jgn sampai kmu pikiran kosong".Dalam diriku merasa ini bukan aku ada sesuatu yg diluar kontrolku.Aku trs melawanya tak ingin berteriak2 lagi atau menangis pilu sedih tak berkesudahan.

Karena melihat aku yg bgitu terus bbrp minggu ini,Teh Wawa iba.Dia menghubungi Teh Rini danTeh Lina untuk membawaku ke ustad atau orang bisa.Saat itu terbesit oleh mereka untuk membawaku ke Paman teman mereka,Teh Rika yang katanya bisa menyembuhkan.Akhirnya mereka semua setuju.

Aku masih seperti itu,bersenandung..menangis..lalu tertawa cekikikan..sampai teman2 ku datang semua dengan para suaminya.Tiba-tiba handphone aku berbunyi dan Teh Lina mengangkatnya.Katanya ibuku.

"Assalamualaikum..ini sm bundanya imoe?"tanya Teh Lina."Iya maaf ibu...imoenya lagi sakit...mgk bisa minta doanya.Ini bu...sakit...sakit apa ya...imoe sdh bbrp hari ini kesurupan terus bu ga dirmh..ga ditempat kerja..kebetulan imoe skr lg dirumah temenya,Wawa..krn kasian kalo dia sendiri.Oh ibu mau ngobrol sama imoe...Eng..tapi...anu bu...imoe lagi jadi....oooh sebentar bu....".Teh Lina menyodorkan hape ke arahku."Ibu..pgn ngobrol katanya...."

Aku menerimanya dan mendekatkan ketelingaku."Mama......"akupun menangis tak kuasa.Kudengar mama menangis juga."Kenapa,im...im...banyak baca doa,im...".Mama menuntunku membaca surat2 ruqiyah,tiba-tiba aku berteriak dan melemparkan hapeku.

Hape itu diambil teh Lina lagi "Maaf ibu...mohon doanya..maafin klo imoe ada salah sm ibu..ini mau dibawa berobat..doain ya bu lancar..dengan doa dan keihklasan ibu mdh2an imoe sembuh".Akhirnya pembicaraan itupun selesai.Mereka bergegas membawaku.Aku dibawa oleh Teh Wawa dan suaminya.Aku berteriak2 sekeras2nya."Mau dibawa kemana aku?!!!Mau dibawa kemana?!!!ga mauuuuuu!!!"aku meronta saat dinaikkan ke atas motor.Tanganku mencengkram perut suami teh Wawa sekencang2nya."Imoe sakit.....kita bawa kamu biar sembuh".jawab suaminya."Ga mau..aku bilang ga mauuuuuu!!".

Rumah Paman Teh Rika tak begitu jauh hy beda bbrp blok dlm komplek.Tibalah aku disana.Kulihat sdh byk orang termasuk Teh Rika dan suami.Aku tidak mau turun dari motor.Tanganku masih seperti mencengkram kaku.Mata melotot ke arah mereka semua.Akhirnya aku dibopong.Saat didepan pintu tanganku meraih gagang pintu karena aku ga mau masuk.Ditarik dengan 6 orang lelaki aku masih bisa bertahan.

Sampai akhirnya aku akhirnya bisa masuk ke dlm ruangan itu.Kulihat sdh byk org.Ada sebuah kasur tipis dan bantal.Akupun ditidurkan walaupun terus memberontak.Tenagaku seperti tiada habinya.Akupun menangis.Kulihat seorang lelaki sebaya dgn ayahku,mengusap keningku."Jang,mana daun sirihna".Lelaki itu menerima daun sirih yg sebelum ditempelkan didoain terlebih dahulu.Lalu ditempelkannya dikeningku.Aku hy terdiam dgn pandangan tak suka.Tiba-tiba lelaki itu berbicara dalam bahasa sunda halus yg aku ga bgitu mengerti.

Lelaki yg lain berdoa disampingku sedangkan yg baru ku tahu itu paman temanku duduk didkt ujung kakiku.Sambil trs berdoa sang paman seperti menarik sesuatu dr ujung kaki bergerak ke atas dan kurasakan seperti ada sesuatu dlm tubuhku yg ikut ketarik.Hingga tiba diatas perutku ada getaran hebat dan rasanya sakiiiiiiiit sekali ditarik keluar.Saat sesuatu itu ditarik aku langsung dipindahkan ketempat sedikit jauh sambil dijaga dua org ibu.Tapi aku bisa melihat kondisi sang Paman.

Kulihat yang awalnya muka paman itu putih bersih dan kharismatik berubah.Agak kusam dgn mimik wajah menyeramkan.Bibirnya menyong2,keluar air liur dgn mata terpejam terkekeh-kekeh.Lelaki yg berada disampingku sblmnya membuka dialog dgnnya dgn bahasa sunda.

Jang : "Assalamualaikum..sareung saha ieu?"
Paman : "kekeke...saha ieu nu wani ngaluarkeun aing??ganggu aing geus lila dinu jero beuteungna..wawanian sia ngaluarkeun aing?!!!"
Jang : "Naha atuh beut ganggu...da lain tempat maneh didinya.."
Paman : "kekekeeee..panyateh moal aya nu bisa...eeeeh maneh bisa oge.Saha maneh?!!"
Jang : "Punten abi mah ngan karuya ka ieu budak...maneh teu karunya kitu...,"

Tiba2 wajah sang paman berubah.Mimiknya menjd seakan2 sedih dan mulai menangis."Da aing mah karunya hungkul..hayang maturan..karunya....".katanya.Lalu Paman menatapku.Aku disuruh mendekat.Aku takut.Tapi aku mendekatinya juga.Saat aku didekat Paman itu aku merasa sedang dgn sesosok yg ga aku kenal sebelumnya.Entah itu apa ataukah siapa.

Kulihat paman menyodorkan tangannya seperti yg sudah renta.Tergopoh-gopoh.Aku disuruh menyambutnya dan memegangnya.Aku masih takut dgn raut wajahnya yang aneh."Moe...ieu urang imoe.....".Aku bingung,urang teh siapa...

Aku masih bingung.Siapakah makhluk yang masuk ke dalam tubuh paman ini.Lelaki disamping paman menyuruhku dengan isyarat untuk menanggapinya.Sebenernya percakapannya pake bahasa sunda ya,tapi mgk ada sebagian dr kalian yg mgk ga ngerti,jadi aku translate langsung ke bahasa nasional😁.

"Ini aku imoe..imoe..aku tu sayang sama kamu..aku cmn pengen nemenin kamu aja.Tapi kamu malah pergi..".Aku masih ga bisa nebak,dia siapa karena jujur badan dan pikiran aku seperti kosong melayang."Aku tu...(mulai menangis sesegukan)sedih..badan aku disini dingin banget...coba dong hangatin..ga ada yang kirim doa buat aku".Tangan aku bergetar.Aku juga mulai menangis.

Lelaki disampingku kembali bermediasi."Ya..sayang boleh..tapi kan kamu sama dia dunianya berbeda..manusia bukan tempat seperti kamu..udah kalo bisa kamu pergi jauh..jangan ganggu lagi..kalo kamu masih ganggu..mau kamu tanggung akibatnya?"."ya aku ga akan ganggu ko cmn aku minta sesuatu...".katanya masih dengan mimik yg mengerikan."Sok mau minta apa..asal jangan yg aneh2.."."Aku minta dihangatin tempat aku..tolong kasih tau sama keluarga aku..aku titip anak2 aku juga..terus..ini...tolong..kaki saya..sakit...".katanya dengan muka memelas."Sakit kenapa?"tanya sang mediator."kaki aku sakit..sempit..jd ga bisa lurus...kelipeut"katanya lagi."Iya nanti itu dibilangin sama keluarga kamu ya..skr kamu harus pergi..bukan tempat kamu ditubuh anak ini".

Tiba2 wajah makhluk itu memelas."Iya aku pamit ya moe..aku ga akan pergi jauh dari kamu..tapi aku skr pergi ko..tapi ga jauh..."trs dia mengulurkan tangannya dan seakan2 ingin memeluk aku.Aku takut.Tapi Sang mediator menyuruhku membalasnya.Aku pun mengulurkan tangan.Dia seperti ingin memelukku.Tapi aku ga mau.Karena air liurnya banyak bercucuran dan muka yg aneh itu.Tak berapa lama mediator membaca doa.Lalu Paman mulai berubah dan kelihatan mengeluarkan tenaga yg teramat berat.Terlihat seperti mengeluarkan sesuatu.Paman menuju pintu dan kemudian membuka pintu itu lalu diapun terkulai lemas.

Beberapa saat kemudian paman temanku duduk seperti semula."Ini ada yg tau sebenernya siapa?"tanyanya menatap kami semua yang ada disitu.