Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART10

Satu per satu temanku pergi meninggalkan aku


Selama aku tidak di sulanjana lagi,aku masih sering mampir ke gardu listrik tukang batagor itu.Sekedar bertemu teman2 daripada dikosan bengong sendirian.Mereka teman2 yg asik,awalnya.Hingga entah mengapa antara teh Mirna dan teh Rika ada perseteruan.Ketika aku bersama teh Mirna,aku menjd pendengar curhatan dia ttg teh Rika.Ketika aku bersama teh Rika,aku mendengar kebalikannya.

Aku hanya mendengarkan dan sesekali sambil bermain game.Kadang tak habis pikir kenapa meributkan sesuatu yang biasa,disaat masih lebih banyak masalah2 yang penting untuk menguras tenaga dan pikiran.Lucunya,hingga teman2 yang lain ikut menjauhi Teh Mirna.Padahal hanya karena omongan racun dr seseorang yang mengadu-domba mereka.Tentunya bukan aku.

Hingga,suatu hari Teh Rika bersama teman2nya membahas teh Mirna kembali."ini pasti ada yg ngadu domba nih..ko bisa si Mirna tau kita karoekan tanpa dia?"katanya.Aku masih asik dengan hapeku."Yah..siapa lagi kalo bukan yang diem2 menghanyutkan..tiap ngobrolin Si Mirna orgnya diem..tp mainin hape..yah..siapa tau..ngerekam omongan kita..atau ga WAan laporan sama si Mirna."kata Eko,bencong top di gardu itu.

Deg!.Aku berhenti memainkan game.Lalu menatap ke arahnya dan kulihat dia sinis melihatku.Gerakan mimik mukanya seakan2 menunjuk aku adalah orangnya selama ini.Aku ga terima dong.Apalagi,teman yang dulu menolongku di Cijambepun ikut2an ngomong ketus "Nyaa moal jauhlah..cing wani teu jelema ngaku?".Astahfirullah.Padahal selama dia menolong aku,akupun tau diri.Setiap beli makanan atau minum atau sarapan atau kopi uangnya dari aku.Numpang di sana ga gratisan.Ga mgk aku makan sendiri atau ngeroko sendiri.Bahkan akupun memberikan uang yang katanya ga usah tapi diambil juga.Atau dia ga inget selama di Cijambe aku pulang pergi nganter dia kemanapun dia pergi tanpa minta dibayar atau minta ganti bensin?

Hatiku sakit."Maksud kalian...aku?Jujur...Teh Mirna dan Teh Rika adalah orang yg menemaniku disaat aku "sakit" trs knp aku harus adu domba kalian yang dulu kompak dan sdh aku anggap kakak2 ku sendiri?kalian pikir aku maen hape buat ngelaporin yang kalian gibahin ttg siapapun itu?liat hape aku!!!!boleh cek.Terakhir aku ketemu Teh Mirnapun minta salah satu kalian mengalah dan baikan lagi biar bs kayak dulu.Jujur aku sakit hati.Sakit hati ini ga akan terobati dan akan aku ingat selalu.Apalagi dengan orang2 yang pernah aku bantu..ingat!!aku tidak pamrih..tapi kemana kebaikan itu hingga mampu fitnah aku jd penyebab kalian berjauhan?bukannya kalian sendiri yang membuat masalah..kenapa jd aku kambing hitamnya?".

Aku tak kuasa menahan sakit hati dan tangis ini.Aku berlari ke arah parkiran dan mengambil motor lalu pulang.Sakit rasanya.Air mataku terus mengalir.Ada yang sakit.Dihatiku.Entah.Rasanya seperti ditusuk belati.Tidak!!Bahkan lebih dari itu.Sesampai di rmh ibu,aku masuk ke kamarku.Tari melihatku menangis.Dikejarnya aku."Teteh...teteh kenapa?"tanyanya.Dia melihatku dari pintu.Aku duduk dipipiran ranjang tempat tidur masih terisak tak karuan.Tiba2...Lampu kamarku pecah!!!"Pletaaakhhhh".Tari menjerit dan melihat lampu itu...keluar kupu2...biru...terbang..entah kemana."Apa itu teh imoe?"tanyanya.Aku menggeleng.Masih menatap lampu diatasku.

Kakek Tari menghampiriku sambil membawa sapu dan pengki.Dibersihkannya lampu itu."Udah Neng...jangan dipikirin.Hatinya ga tenang nanti....mendingan makan yu..tu tadi Nenek masak sayur lodeh kesukaan Neng.

Aku mengusap air mataku.Aku lapar.Aku beranjak ke dapur.Aku lihat ada sayur kesukaanku.Akupun melahapnya.Hatiku mulai tenang dengan keberadaan keluarga baru ini.Mereka baik banget sama aku.Tapi tidak dengan adik ibu.Sepertinya dia tidak suka dgn aku.

Esok harinya aku libur.Akupun ke warung sayuran aku mau masak buat kakek nenek sama Tari dan adik2nya.Disaat aku lagi masak,adik ibu duduk dikursi sambil nonton tipi."Gitu dong..masak..jangan cmn maunya dimasakin terus...kasian nenek udah tua jangan dibebanin lagi".

Aku tertegun.Pdhl selama ini aku sll rajin pel rumahnya,cuci piringnya,masak kalo waktu.Padahal aku bayar tinggal disitu seperti layaknya aku ngekos.Ga gratisan.Aku hanya diam.Langsung terbesit aku hrs pindah kosan lagi sepertinya.Tapi sblm itu aku ingin menghabiskan sisa2 waktuku bersama mereka."Teh imoe,dengerin nightmare said yuk...skr kan malam jumat...kita dgrinnya rame2..."ajak adik Tari,Rangga yang masih duduk dikelas dua SD.

Hah?Nightmaresaid?Noooooo!!!"Ah ngga mau,aku mau tidur aja..."aku menampik ajakan mereka."Ih gpp atuh..Rangga tau ko..ibu cerita klo teh imoe.....bisa liat...."katanya lagi."Liat apa?ngga ah..liat kamu sih iya..."ledekku."Berani ga?hayu da yg dgrnya bykan..ada nenek,kakek sama tteh..kalo si Bayu mah jangan diajakin,penakut dia mah!".Aku melihat jam dinding.Sebentar lagi.

Bayu yang diledekin Rangga cmn diam berselimut sarung di sofa.Rangga mengambil radio jadulnya kakek.Lalu dia putar2 mencari gelombang frekuensinya.Lalu terdengar.."Insan muda selamat datang kembali di Nightmaresaid Ardan radio 105.8 Fm...Kali ini...".Rasanya ingin menutup telingaku.Rangga hanya tertawa jail.Diperbesarlah volumenya.Sialan!!

Saat itu posisiku menghadap telivisi yang dibelakangnya terdapat kaca jendela besar.Kalo siang hari terlihat pemandang sungai yang tengah pasang air debitnya krn musim hujan dan rumpunan pohon bambu yang meliuk2 tertiup angin pelan.Namun krn sdh malam dan entah mengapa kaca itu tak pernah ditutup.Bagi mereka mgk biasa saja,tapi tdk buatku.Radio ada si tangan Rangga yang ada disebelahku hanya terhalang meja,diapun mendengarkan sambil menatap pemandangan gelap diluar kaca.Hingga tiba2...aku melihat..samar2..ada sebuah kepala..dikaca..terhalang tipi sedikit tengah mengintip.Ah perasaan aku saja.Aku tak ingin merusak suasana.Namun Rangga sontak berteriak "Eeh itu siapa tadi..teh liat ga tadi..asa ada yg no'ong dikaca..budak leutik...tapi kepalanya aja..".

Seketika aku mematung.Menoleh ke arah Rangga."Masa si?"tanyaku seolah2 aku ga liat.Padahal mah...."Iya teh imoeeeee..Bay...Bayuuu ningali teuuuu?"Rangga berlari ke arah kaca dan menutup semua dengan gorden."Tah ku pamolah sorangan..borangan tapi sok2an mau dgrin cerita hantu..."kata nenek yang gemas melihat tingkah Rangga."Aslina demi Allah abi mah..ga bo'ong!!".

Aku menghabiskan roko dan kopiku lalu beranjak ke kamar tidur."Aku tidur duluan ah..assalamualaikum.."pamitku."Geura sarareeelah...pareuman radiona...".kata kakek sambil nyubit manja cucunya.Hm..aku jd rindu mereka.Tapi aku bisa apa.Semoga mereka sekeluarga selalu dimudahkan rejekinya dan selalu dlm lindungan Allah swt.🤲🙏