Pengalaman Mistis Yang Tak Terlupakan PART9

Penampakan di Jalan Babakan Siliwangi


Malam itu aku packing2 barang untuk pindahan.Karena barang yang aku py hanya sedikit jadi dua balikan motorpun beres.Setelah merapikan barang2 di kamar,Tari mengajakku pergi ke warung.Katanya daripada bengong.Aku mengiyakan.

Aku terlebih dahulu melajukan motor.Agak susah karena jalan licin bekas hujan.Kutancap gas melalui tanjakan dan brenti sebentar menunggu Tari yg masih berada dibawah.Tiba-tiba aku merasakan ada yang memperhatikan aku.Arah mataku menuju jalan setapak yang menaiki lahan diatas jalan motor ini.Kulihat hanya undagan batu dan pohon2 rimbun.Aku sdh merasa seperti ...ketakutan.Saat Tari berada di belakangku "Teh,kenapa ko liat kesitu terus?"tanyanya.Aku hanya menoleh sebentar dan langsung tancap gas.Aku merasakan..aku bisa mendeskripsikan apa yang aku lihat.Seorang perempuan.Memandangiku.Tapi tidak ada penampakannya.Mana mgk aku bercerita pada Tari apa yg kurasakan.Pasti aku disangka gila.

Tak butuh waktu lama,aku sampai di warung ibu.Suasananya tdk seperti awal aku kesurupan disana.Semua biasa saja.Hanya aku lagi2 merasa dipojokan sudut ada yg tengah memperhatikan aku.Karena aku mengantuk aku mengajak Tari pulang."Yah Tari disuruh ibu jaga warung dulu sampe ibu pulang dari pengajian teh..gpp teteh pulang sendiri?".Jawabnya ketika aku bertanya mau pulang skr atau ga.

Perasaanku makin tak tentu.Kulihat jam sdh menunjukkan pukul 10 mlm.Tau gitu aku ga balik ke warung lagi deh,pikirku.Tapi ya mau gimana lagi.Mau ga mau aku harus berani.Membiasakan diri bahwa apa yg selama ini terjadi adalah sugesti.

Akupun pamit pulang.Malam itu udara dingin.Bulannya hujan membuat aku benci karena suasana seperti lebih sepi ketika malam datang.Hening.Akupun melewati Kebun Binatang Taman Sari yang gelap gulita.Lalu kulihat pohon2 yang berjajar hanya diselingi lampu2 temaram yang jaraknya berjauhan.Tumben ga ada motor yang lewat.Hanya sesekali mobil yg keberadaannya membuat aku sedikit tenang.Ketika sampai di belakang Sabuga,aku membelokkan motorku dan melaju ke arah bawah.Kanan-kiri pohon yang disiang hari sejuk namun tidak ketika malam.Hatiku tak enak.Aku berdoa dlm hati dan mulutku tak berhenti komat kamit.Saat melewati pos satpam,biasanya ada satpam disana.Mendadak malam itu tak ada siapapun.

mataku berputar2 mencari2 mgk ada satu dua makhluk hidup diparkiran Sabuga itu.Tapi nihil.Hingga aku hanya menatap lurus kedepan dan tiba-tiba aku mendengar sesuatu.Suara.Cekikikan.Dari sudut mata kananku..aku seperti melihat..sesuatu..yang terbang..seperti kain..putih..ikut terbang disampingku.Jantungku berdegup kencang.Aku tancap gas..tak peduli kalo saat itu aku harus jatuh kesungai.Tapi alhamdulillah masih terkendali.

Sampai aku turun kebawah dan memasukkan motor kermh.Aku langsung ke kamar.Pikiranku tak karuan.Aku bermaksud ambil air wudhu.Mau sholat.Badanku merinding tak berhenti."Neng imoe,udah makan blm...?"tanya nenek ketika aku keluar dr kamar mandi."Eee..udah nek...tidur duluan ya nek..".Nenek hanya tersenyum.

Aku tak bisa tidur.Badanku seperti panas tak henti.Pundakku berat.Aku balur dengan air doa dr Pak Haji yang masih kusimpan.Sampai...akupun tertidur.Dalam tidur aku bermimpi.Seorang wanita berkata :"Kamana oge maneh indit moal bisa ninggalkeun urang..."

Aku terbangun.Aku ga mau memejamkan mata lagi.Hingga kudengar Adzan awal subuh,baru aku terlelap.

Aku tak menceritakan kejadian semlm pada siapapun.Ditempat kerja aku sangat mengantuk.Karena aku tidak lapar aku akhirnya mengambil jam makan untuk tidur di mushola.Baru juga 10 menit tertidur,leader aku datang dan melihat aku tertidur.Dia berpikir aku tidur di jam kerja.Padahal wkt aku tau dia datang aku dengan santay bilang : aku ga ambil jam makan bu,krn aku ngantuk jd aku pake buat tidur,lumayan sejam.

Tapi ternyata itu menjd boomerang buat aku.Esok harinya aku dipanggil ke kantor dan disidang.Leader aku melaporkan aku kerjaannya tidur di jam kerja kepada Supervisor aku.Alhasil aku di SP dan langsung di pindah tugaskan ke KF sindanglaya.

Aku berani bersumpah,itu bukan tidur dijam kerja.Toh aku juga ijin sblmnya dengan teman2 sebagai saksi.Tapi mgk nasib sial.Kenapa setelah aku pindah agar lebih dekat ke tempat kerja jadi malah skr menjauh.

Tapi aku terima konsekuensinya.Aku jalani.Pulang pergi sindanglaya-babakan siliwangin sempat membuatku setress.Ada kabar aku mau diPHK krn kinerja aku mulai menurun makanya aku dibuang jauh ketempat yg sepi.Aku sdh pasrah aja sama Allah swt.Cuman Dia yang aku punya saat itu.

Akupun beradaptasi lagi ditempat baru.Tak aa kejadian yang berarti.Hanya saja suatu hari ketika pergantian shift,ada anak PKL perempuan rambut terurai panjang kehujanan.Dia terlambat masuk.Karena basah kuyup,rambutnya berantakan.Aku ingat waktu itu pukul 5 sore.Dia bergegas ke kamar mandi di belakang sendirian.

Dikamar mandi itu ada sebuah kaca.Ada pembatas yg terbuar dr rotan untuk memasuki tangga ke atas.Tiba2 terdengar suara sesuatu terbanting keras dan jeritan anak PKL itu.Sontak semua kaget dan kami melihat dia berlari kencang sambil memeluk temanku yg masih menunggu hujan reda.Dia terisak menangis."Ada apa...?"tanya kami semua.

Tangannya gemeteran."Itu....Anu...akukan tadi lagi nyisir rambut sambil ngaca dibelakang..tiba2 ada yang dorong pembatas rotan itu kenceng banget.Asli itu mah sengaja ada yg dorong.Aku takut...."katanya sesegukan.Teman2 yang lain berusaha menenangkannya."Ah ga ada apa2 ko...kamu jangan ngelamun..lain kali ngacanya disini aja..pake kaca kosmetik yah...".

Aku hanya mendengarkan.Ketika hujan brenti aku beranjak keluar.Tapi melihat keadaan lalu lintas di depan toko macet luar biasa membuat aku malas untuk pulang lebih awal."Moe,ngopi dulu aja kita..percuma ini sampe Cicaheum macetnya".ajak temenku.Yah semenjak kejadian itu aku doyan ngopi.Akupun meroko.Tapi bukan Garpit atau Garcok seperti ketika aku kumat.Kopinya pun sdh bukan kopi hitam.Karena aku parno.Aku benci kopi hitam.

Setelah ngobrol ngalor ngidul,tiba2 palaku pusing.Pundakku berat.Aku mulai seperti orang sakit,mual dan selalu bersendawa."Kamu kenapa?" tanya temanku.Dia menatapku dan melihat mataku."Mata kmu.....merah...itu bukan kamu deh...".Diapun berlari mencari satpam yang katanya bisa menyembuhkan orang kesurupan."Pak..ini temen aku kayaknya..kerasukan...krn aku tau...itu bukan dia...".katanya lagi.Akupun sdh menangis dipojokan.Menangis sedih.Bapak itu memmegang tanganku."Saha ieu?".Aku berhenti menangis.Menatap balik tatapannya.Lalu aku menguatkan jemari tanganku meremas tangannya dengan kuat."Eeeh ditanya baik-baik ko....".Mataku melotot menatap bapak satpam itu penuh kebencian.Akupun teriak2 sejadinya.Orang2 yg mendengar mengerubuniku."Aya naon aa....??" tanya mereka.

"Selonjorin..lepas sepatunya..pegang kakinya..sok aa..abi ceukeulan pananganana..."ujar salah satu lelaki yang mulai membantu bapak satpam.Mulutnya komat kamit membaca doa..lalu diusapkan ke wajahku.Tak berapa lama aku melemas.Terkulai.

"Kenapa ini teh...?" tanya bapak.Temanku menjawab tidak tau tp dia menceritakan kejadian anak PKL tadi."Tapi bapak juga wkt awal liat teteh ini ngopi sendirian disini..udah beda.Cmn bapak ga mau sok tau.Bapak pikir mgk khodamnya ga cocok sama bapak.Tapi ko auranya jelek yg bapak liat..suram..tertutup..ibaratin ubi ungu mah..mukanya si teteh ini kayak gitu.."

"Neng ada masalah apa?" tanya bapak itu padaku.Akupun menceritakan kejadian tahun lalu yg hingga kini masih ada."Kalo neng mau berobat bapak bs bantu.Tapi bapak minta diobatinnya bersama keluarga Neng krn ga mau jd fitnah".Aku bingung.Aku ga punya keluarga di Bandung.Kakak aku?dia sdh tidak percaya.Karena baginya aku hanya trll byk mikir dan melamun."Neng cari aja daun kelor ya..nanti klo ada waktunya kabari bapak."

Daun kelor?daun apa itu.Akupun searching di mbah gugel.Ternyata daun itu bisa buat ngilangin "pemake" dan "kiriman" dari org yg jail.Tapi dapetnya dimana.Sebelum menemukan daun itu,aku tidak pernah bertemu bapak satpam itu lagi.Katanya Bapak itu dirolling ke tempat lain.

Hanya beberapa bulan di Sindanglaya akupun dipindah lagi ke jln.purnawarman.Syukurlah jadi aku tak perlu berkutat dengan macet cicaheum -uber yang aduhai bikin panas rem motorku.Atau dengan banjir di cikadut yang bisa menenggelamkan motorku.Karena bulan itu masih musim penghujan.